Basarnas Tempatkan Personil SAR di Area Wisata dan Wilayah Rawan Bencana

SUMEDANG – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Badan Search dan Rescue Nasional (Basarnas) Kantor SAR Bandung akan siapkan personil di tiap objek wisata.

Penempatan personil di wilayah rawan bencana itu diungkapkan oleh Kepala Basarnas Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah.

“Selain ditempatkan wilayah rawan bencana, anggota SAR juga ditempatkan area wisata. Masing-masing enam personil berikut alat rescuenya,” kata Deden di Kantor SAR Bandung, Selasa (21/12).

Adapun tempat-tempat wisata yang dikhawatirkan atau rawan bencana, dijelaskan Deden, personil SAR akan ditempatkan di Santolo Garut, Pangandaran Ciamis, Waduk Cirata dan Waduk Darma Kuningan.

“Dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat di Jawa Barat selain anggota SAR yang di tempatkan dibeberapa titik yang dianggap rawan juga bersinergi dengan pihak lainya seperti TNI, Polri, Dinkes serta lainnya,” ujar Deden.

Diketahui, penempatan personil SAR di area wisata serta wilayah rawan bencana, selain sebagai bentuk kesiapsiagaan Basarnas juga bertujuan memberikan rasa aman bagi masyarakat dan wisatawan.

“Saat ini personil sudah siap diterjunkan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat secara cepat, tepat dan terpadu,” imbuhnya.

“Cepat, tepat dan terpadu itu dinamakan quick respon SAR. Itu yang menjadi prioritas kami pada saat Nataru,” tambah Deden.

Deden menegaskan, Basarnas akan selalu bersinergi dengan posko yang didirikan oleh berbagai intansi seperti Dishub, TNI, Polri serta dari tim kesehatan.

“Personil secara internal SAR akan diterjunkan 100 personil, termasuk di Pelabuhan Cirebon. Menyiapkan alutsita laut rescue boot 206 dan dua unit rib rubber,” ucap Deden.

Deden menuturkan, kesiapsiagaan SAR khusus Nataru memang sudah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun.

Kendati demikian, menurut Deden, meski sudah menjadi agenda rutin, kesiapsiagaan SAR khusus Nataru jangan jadi kegiatan yang monoton.

“Harus ada peningkatan dari tahun ke tahun, baik itu kesiapan personel, alat utama darat dan laut, keterampilan, serta kesigapan kita dalam Quick Response SAR jika terjadi kecelakaan,” tutup Deden. (mg5)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan