150 Kasus Kebakaran di Garut, 40 persen Karena Korsleting Listrik

GARUT – Meskipun sedang mengalami musim penghujan, namun Kasus Kebakaran di Kabupaten Garut terus saja terjadi. Dalam 150 kasus kebakaran yang dilaporkan,sekitar 40 % karena korsleting listrik.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Eded K Nugraha, didampingi Kabid Operasi dan Kebencanaan, Samsu Mariana mengatakan, di tahun 2021, sudah ada 150 lebih kejadian kebakaran.

Kebakaran di musim penghujan bisa saja terjadi, itu dikarenakan banyak sumber yang menyebabkan kebakaran seperti human eror, korsleting listrik, dan banyak faktor yang lainnya.

Dari hasil laporan dan penyelidikan, penyebab kebakaran selain karena korsleting, 30 persen lainnya disebabkan karena gas atau tunggu dan selebihnya yang lain-lain seperti dari obat nyamuk dan puntung rokok.

Selain itu Dinas Pemadam Kebakaran juga menjalankan tugas penyelamatan non kebakaran sebanyak 300 kasus. Diantaranya seperti Animal Rescue, operasi tangkap tawon (OTT) dan yang lainnya.

Dikatakanya, untuk kasus OTT sarang tawon tersebut banyak tidak diketahui oleh penghuni rumah dan kerap berada di atap rumah yang tak terlihat oleh orang lain.

Eded juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dalam menghadapi api dan jangan menganggap sepele perilaku api karena jika api sudah besar akan membahayakan.

“ Kita himbau kepada masyarakat jadi tetap selalu waspada hati-hati Jangan ceroboh apalagi sekarang semua hampir sebagian besar penggunaan bahan sudah beralih ke kompor gas,” ujarnya di Kantor Disdamkar.

Eded juga menjelaskan, saat ini Dinas Pemadam Kebakaran sudah menyosialisasikan pencegahan kebakaran hingga ke tingkat desa.

Tak jarang juga Disdamkar masuk di tiap sektor pendidikan mulai dari Paud, TK, dan sekolah yang lainnya untuk mengedukasi dan peringatan dari usia dini terkait bahaya api. (fit)

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan