Dalam kesempatan yang sama, Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO), Dimas Syailendra Ranadireksa, pun menyatakan, masyarakat sering bertindak tanpa memikirkan tentang risiko dan cara menanggulanginya.
Sehingga diperlukan edukasi tentang konsep pengurangan risiko atau bahaya (harm reduction) guna mengurangi risiko kesehatan, lingkungan, dan sosial.
“Konsep ini telah banyak diadopsi dalam kebijakan pemerintah maupun kebiasaan masyarakat, seperti menggunakan sabuk pengaman dan helm saat berkendara, inovasi mobil listrik, substitusi kantong plastik sekali pakai, dan beralih ke produk tembakau alternatif dibandingkan dengan merokok. Selain itu, budaya sadar risiko dapat dimulai dari penerapan protokol kesehatan dan upaya lainnya dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.