BOGOR – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat menggerakkan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor dan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dalam membantu mendata dan mendampingi kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun yang putus sekolah.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Kamis (16/12), mengatakan Satgas Covid-19 setempat telah menguatkan koordinasi dengan berbagai dinas untuk melancarkan target vaksinasi sebanyak 100.862 anak usia 6-11 tahun.
Pemkot Bogor menargetkan pelaksanaan dosis pertama vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun rampung 15 Januari 2022 dan dosis kedua 22 Februari 2022.
“Anak jalanan harus kita vaksin juga lewat pendataan Dinsos dan Puskesmas, karena tidak semua dari mereka sekolah,” ucap Bima.
Menurut Bima Arya, pendataan anak-anak di Kota Bogor yang menjadi target vaksinasi dilakukan melalui semua jalur, yang memungkinkan untuk memberikan data yang valid.
Bagi anak-anak yang putus sekolah, pendataan dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) dan Puskesmas, sedangkan untuk anak-anak yang bersekolah pendataan dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) menggunakan data pokok pendidikan (dapodik) yang memuat data siswa, guru, sarana, dan prasaran serta.
Untuk anak-anak di madrasah dan pondok pesantren berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor.
Bima Arya menyampaikan hasil tinjauannya di lokasi vaksinasi untuk anak-anak putus sekolah di Kampung Mongol, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Rabu (15/12) ada beberapa kendala kesehatan yang mengkin dialami anak-anak, sehingga tidak bisa divaksin.
Salah satunya ditemukan anak yang pernah merasa sesak napas yang mengharuskan dilakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum di suntik vaksin.
Pada peninjauan itu Bima Arya didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno dan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor, Fahrudin. (Antara)