JAKARTA – Kepolisian Sektor (Polsek) Jagakarsa, Jakarta Selatan, akhirnya terpaksa menembak kaki pelaku, lantaran melawan saat akan ditangkap, bahkan pelaku terus menodongkan senjata airsoftgunnya kearah warga.
Petugas kepolisian sempat melepaskan tembakan peringatan saat akan menangkap pelaku perampokan disertai penyanderaan di salah satu kantor perusahaan gadai barang di Jagakarsa tersebut.
Peristiwa perampokan pada Senin (13/12/2021) malam sekitar pukul 20.05 WIB itu terjadi di kantor perusahaan Indogadai di Jalan Mohamamd Kahfi II, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Pelakunya seorang pria berinisial D (22), yang diduga menggunakan senjata jenis airsoftgun. Bahkan informasinya pelaku sempat meletuskan senjatanya tersebut.
Sedangkan ketiga korban yang sempat disandera oleh pelaku adalah pegawai perusahaan Indogadai yang berjenis kelamin perempuan. Mereka berinisial UKH (21), DNA (20), dan SR (23).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan menjelaskan kejadian perampokan disertai penyanderaan itu bermula saat pelaku berpura-pura menggandaikan laptop merek Accer dan ponsel merek Oppo di toko gadai itu.
Saat itu, pelaku dilayani oleh salah satu pegawai berinisial SR. Pada saat bersamaan dua teman SR hendak menutup toko. “Tiba-tiba saja pelaku menodongkan airsoftgun dan memerintahkan salah satu karyawan toko tersebut yang berinisial UKH untuk membuka brankas,” ujar Kombes Zulpan.
Merasa ketakutan, korban UKH menuruti perintah pelaku. “Uang sejumlah Rp33 juta pun langsung diambil oleh pelaku. Kemudian dimasukkan ke dalam tas hitam,” kata Zulpan.
Selanjutnya, untuk menutup aksi kejahatannya pelaku merusak dan mengambil server CCTV toko gadai barang itu dan memasukannya ke dalam tas hitam pelaku.
“(Rupanya) kejadian tersebut cukup mendapat perhatian masyarakat, karena lalu lintas cukup ramai saat tersangka keluar,” kata Zulpan. Nah, di saat bersamaan dua anggota dari Polsek Jagakarsa yang sedang berpatroli melihat keramaian di toko Indogadai tersebut dan melihat pelaku melakukan pengancaman kepada orang-orang di sekitarnya.
Dua anggota polisi itu pun lantas melepaskan tembakan peringatan kepada pelaku. “Karena tembakan peringatan tidak diindahkan oleh tersangka, kemudian anggota coba melumpuhkan dengan mendorong ke dalam. Namun tersangka justru melakukan perlawanan,” beber Zulpan.