Indonesia Tunjukan Kapabilitas Tangani Covid-19 pada Ajang G20 di Bali

Tangkapan layar Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Andreas Dipi Patria dalam acara virtual membahas evaluasi acara perdana G20 di Bali, Senin (13/12/2021). (ANTARA/Livia Kristianti)
Tangkapan layar Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Andreas Dipi Patria dalam acara virtual membahas evaluasi acara perdana G20 di Bali, Senin (13/12/2021). (ANTARA/Livia Kristianti)
0 Komentar

JAKARTA – Penyelenggaraan ajang G20 di Bali dinilai menjadi cara terbaik untuk menunjukkan kapabilitas Indonesia kepada masyarakat internasional dalam keseriusan menangani pandemi Covid-19.

Kesuksesan menghelat acara bertaraf internasional dengan tetap menjaga protokol kesehatan hingga menjaga tidak adanya kasus Covid-19 pada 9-10 Desember lalu menjadi salah satu bukti nyata kemampuan Indonesia mengatasi krisis di tengah kondisi tidak biasa itu.

“Ini kesempatan Indonesia menunjukkan kemampuan kita untuk bisa menyelenggarakan kegiatan bertaraf internasional di tengah masa pandemi,”kata Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Andreas Dipi Patria dalam acara virtual, Senin (13/12).

Baca Juga:Ungkap Kasus Kematian Tahanan di Sel, Kapolda NTT Kirim Tim KhususAniaya Remaja di Jakbar, Delapan Orang Geng Motor Diringkus Polisi

Hal itu juga bisa menjadi cara untuk membangun kepercayaan masyarakat internasional kepada Indonesia.

Tentunya dengan peningkatan kepercayaan itu akan ada banyak aspek yang terdampak positif misalnya seperti kunjungan wisatawan asing yang mendorong pertumbuhan industri pariwisata.

Pada pertemuan Finance Track G20 di Bali yang dikomandoi oleh Gubernur Bank Indonesia Pery Wijayanto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani sistem “Bubble” diterapkan pada setiap delegasi negara- negara G20 yang hadir.

Ada sekitar 80 orang dari 10 negara yang hadir di pertemuan kedua dari ajang G20 itu dan seluruhnya diminta menjalani protokol kesehatan yang ketat tidak hanya dari segi memakai masker dan menjaga jarak tapi juga hingga menjalani pengetesan Covid-19.

Setelah sampai di Indonesia, peserta G20 dari luar negeri memang tidak melakukan karantina namun peserta mendapatkan pengawasan dan pendampingan khusus dari liaison officer (LO) yang telah ditugaskan.

LO bertugas memastikan peserta itu tidak melakukan perjalanan lainnya selain dari tempat menginap menuju lokasi konferensi finance track.

Selain itu, setiap hari petugas kesehatan mengecek kesehatan peserta dengan pengetesan cepat antigen.

Baca Juga:Raih Peringkat 1, Puskesmas Tapos Janji Terus Perkuat Peran MasyarakatViral Di Medsos,  Foto Herry Wirawan Babak Belur, Kepala Rutan Pastikan HW Sehat

Sebelum kembali ke negaranya pun peserta G20 yang datang ke Bali diwajibkan menjalani tes RT-PCR sehingga memastikan tidak ada yang terpapar SARS-CoV-2.

Tidak hanya peserta G20, seluruh panitia di Bali juga mendapatkan pemeriksaan Covid-19 rutin bahkan satu pekan setelah acara selesai panitia tetap menjalani pemeriksaan tambahan.

“Dengan menunjukan penanganan Covid-19 yang baik, tentunya ini mendorong kepuasan para peserta G20. Ini menunjukan Indonesia mampu sehingga tidak ada ketakutan untuk terjangkiti Covid-19. Jadi kita sebagai tuan rumah betul- betul menjaga kenyamanan para peserta sehingga diskusi bisa berjalan dengan lancar,” kata Andreas.

0 Komentar