‘’Inflasi Kelompok Transportasi utamanya disumbang oleh kenaikan tarif angkutan udara dengan andil 0,05%”, ujar Menko Airlangga.
Sepanjang Desember 2021, inflasi dari kelompok Transportasi diperkirakan tetap meningkat meski akan terbatas.
Hal ini karena Pemerintah kembali mengambil kebijakan untuk melakukan pengetatan aktivitas masyarakat untuk mitigasi penyebaran COVID-19 selama libur Natal tahun 2021 dan tahun baru 2022.
Menko Airlangga menyebutkan, untuk perbaikan permintaan domestik terlihat dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia November 2021 yang tercatat di posisi 53,9. Level tersebut menunjukkan kondisi ekspansi terus bertahan selama tiga bulan berturut-turut.
Level PMI Indonesia merupakan tertinggi dibandingkan dengan seluruh negara konstituen ASEAN yang disurvei oleh PMI IHS Markit, yakni Malaysia (52,3), Vietnam (52,2), Singapura (52,2), Filipina (51,7), Thailand (50,6), dan Myanmar (46,7).
Pemulihan ekonomi yang terus berlanjut pasca meredanya gangguan dari gelombang Covid-19 Varian Delta berhasil mendorong sektor manufaktur untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Kondisi ini sekaligus menjadi katalis output total, disamping juga peningkatan mobilitas masyarakat turut menaikkan level aggregate demand.
Dengan pengendalian Covid-19 yang semakin efektif, penurunan kasus harian diharapkan terus terjadi sehingga momentum pemulihan ekonomi tetap terjaga.
Untuk itu, menjelang libur Natal tahun 2021 dan Tahun Baru 2022, Pemerintah akan terus memastikan ketersediaan pasokan serta kelancaran distribusi tetap aman.
‘’Koordinasi dan sinergi yang solid dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia dalam wadah TPIP-TPID terus diperkuat untuk menjaga pencapaian inflasi tahun 2021,” pungkas Menko Airlangga. (red)