Napak Tilas Penjara Poncol di Kota Cimahi Menyimpan Kisah Eddy Sampak

CIMAHI – Lembaga Pemasyarakatan Poncol Cimahi alias Penjara Poncol memiliki sejarah yang panjang seiring berjalannya Kota Cimahi yang dikenal sebagai kota militer. Kisah paling banyak dikenal adalah tentang Eddy Sampak.

Eddy Sampak adalah pelaku perampokan berdarah sejak tahun 1979. Saat itu, Eddy Sampak merupakan anggota ABRI berpangkat Sersan Mayor.

Tempat Penjara Poncol menjadi saksi bisu mendekamnya Eddy Sampak sebelum dia sempat kabur pada tahun 1984.

Hal ini dikatakan oleh, Komandan Lembaga Pemasyarakatan Militer (Masmil) Poncol, Kolonel CHK Widodo, kejadian yang sangat diingat dari Masmil Poncol adalah kaburnya Eddy Sampak dan tempat Masmil Poncol menamakan sebagai Rumah Tahanan Inrehab Polisi Militer.

“Eddy Sampak adalah mantan tentara yang menjadi terpidana mati pada kasus pembunuhan pada tahun 1979,” kata Widodo di Masmil Poncol, Kamis (2/12).

“Ketika itu Eddy Sampak berpangkat Sersan Mayor dan membunuh empat temannya di sebuah daerah di Cianjur,” sambungnya.

Dijelaskan Widodo, Eddy melakukan aksi pembunuhan ketika dia merampok uang gaji yang dibawa oleh rekan-rekannya pada saat itu.

Ketika itu, dia dengan rekan-rekannya sedang dalam perjalanan membawa uang gaji dari Sukabumi ke Cianjur.

Pada saat di kawasan Gekbrong, Eddy meminta kepada sopir untuk masuk ke sebuah jalan dengan alasan hendak mengambil domba.

Ketika sampai di sebuah daerah sepi, Eddy menembak rekan-rekannya dan langsung merampok uang gaji tersebut.

Kemudian, Eddy berhasil ditangkap setelah dilakukan perburuan selama beberapa hari. Dia divonis mendapat hukuman mati dan mendekam di Penjara Poncol.

Pada 1984 Eddy sempat kabur. Lalu, setelah 22 tahun kemudian, Eddy Sampak berhasil ditangkap kembali tahun pada 2006.

Menurut Widodo, kondisi sebagian besar Masmil Poncol masih sangat terawat hingga saat ini.

“Memang ada bagian yang mulai lepas dan pintu gerbang tinggal satu,” ungkapnya. (mg3)

Tinggalkan Balasan