SUMEDANG – Polemik sampah di Pasar Parakanmuncang yang kerap menggunung dan timbulkan aroma busuk masih terus menjadi pembicaraan.
Tak hanya warga, salah satu Organisi Masyarakat (Ormas) di Kabupaten Sumedang pun angkat suara mengeluhkan persoalan sampah di Pasar Parakanmuncang.
“Saya waktu itu sudah berupaya berkomunikasi dengan pak Camat (Cimanggung), Pak Dikdik,” kata Ketua PC KB FKPPI Sumedang, Djadjat Sudradjat kepada wartawan Jabar Ekspres, Rabu (1/12).
Dia melanjutkan, saat dilakukannya upaya komunikasi mengenai persoalan sampah di Pasar Parakanmuncang, ucap Djadjat, Camat Cimanggung, Dikdik Syeh Rizki mengatakan hal tersebut bukanlah urusannya.
“Camat bilang ini bukan urusan saya, ini urusan DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Saya pun temui pihak DLHK,” pungkas Djadjat.
“Kata DLHK ini sebetulnya ini dibayar oleh retribusi yang masuk ke Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan),” tambahnya.
Kendati demikian, upaya untuk mendapatkan penjelasan yang diharapkan, saat berkomunikasi dengan pihak Disperindag Djadjat merasa belum dapat jawaban yang memuaskan.
“Saya kejar ke Disperindag, katanya urusan pasar bukan urusan Disperindag, itu urusan DLHK. Jadi saling tuding-menuding,” ujarnya.
Oleh karena itu, dalam penuturannya, Djajdat menyampaikan, untuk persoalan lingkungan tak perlu menunggu eksekusi pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang, melainkan dengan cara gotong royong yang dibentuk menjadi kompetisi kebersihan.
“Mari kita berlomba sekarang, dengan harapan pemerintah termotivasi. Kalaupun nantinya ada yang kalah, kita tanya pengelolanya kenapa,” ucapnya.
“Kalau alasannya karena kurangnya armada atau fasilitas kebersihan, nantinya bisa ajukan ke Bupati, kalau cinta kebersihan maka pasti akan diupayakan,” tutup Djadjat. (mg5)