JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, partainya terbuka untuk menjalin kerja sama dengan PDI Perjuangan (PDIP) di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Dia mengatakan, kerja sama tersebut untuk mewujudkan cita-cita Partai Gerindra. Yaitu menjadikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai presiden.
“Kita sama-sama bercita-cita membangun Indonesia dan membela kepentingan rakyat. Kenapa kita tidak bekerja sama untuk mencapai tujuan itu. Untuk apa kita ‘pengkerengan’ yang membuat kegaduhan, padahal bisa bekerja sama,” kata Muzani dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan Muzani saat meresmikan kantor DPC Gerindra Kota Semarang, Minggu (28/11).
Diapun menuturkan, kerja sama yang dijalin Gerindra dan PDIP pernah mengalami fase pasang-surut. Misalnya di tahun 2009, kedua partai tersebut menjalin kerja sama.
Namun menurut dia, di tahun 2014 Gerindra memilih menjadi oposisi dan saat ini kembali bersama dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
“Dan ke depan kita ingin bekerja sama lagi untuk membesarkan dan membangun Indonesia,” ujarnya.
Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan, Indonesia secara geografis adalah negara besar dengan jumlah penduduk sebesar 270 juta dan sekitar 17 ribu pulau. Sehingga tidak mungkin satu kekuatan bisa menjangkau seluruhnya.
Menurut Muzani, yang semua kekuatan politik harus bekerja sama membangun masa depan Indonesia dan menyatukan diri dalam satu kekuatan. PDIP dan Gerindra adalah kekuatan besar, sehingga dia menyatakan terbuka untuk kerja sama di Pilpres 2024 mendatang.
“Kita harus terus merawat kebhinekaan dan keberagaman bangsa sebagai kekuatan kita. Maka, kita harus menjadi kekuatan perekat bersama dengan kekuatan politik lainnya,” ujarnya.
Selain itu, dia juga menyatakan, Jawa Tengah adalah provinsi yang memiliki geopolitik yang khas. Pasalnya, sejak Pemilu 1999 sampai 2019, PDIP selalu mendominasi Jateng sebagai pemenang pemilu.
Menurutnya, hal itu berbeda dengan provinsi lainnya di Pulau Jawa, yang mana situasinya Gerindra dan PDIP bergantian sebagai pemenang dalam setiap pemilu.
“Gerindra Jateng harus belajar bagaimana PDIP Jateng mengelola kepercayaan rakyat sehingga selalu menang dalam setiap pemilu,” katanya.