NUSA DUA – Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri sukses lewati babak pertama ganda putra Indonesia Open usai memenangi pertandingan melawan rekan sepelatnas, Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi, di Nusa Dua, Bali, Rabu, (24/11).
Bermain penuh kesabaran, Bagas/Fikri mampu mengemas kemenangan dua gim langsung 21-18, 22-20 atas Sabar/Reza dalam pertandingan berdurasi 36 menit. Bagas/Fikri pun menjadi pemenang babak pertama ganda putra Indonesia Open.
“Tadi main lebih sabar saja. Lawan mereka hari ini juga tidak ada perbedaan dibanding pertemuan sebelumnya. Kalau di pertemuan pertama kami lebih terburu-buru jadi banyak mati sendiri,” kata Fikri, mengomentari pertandingannya.
Kemenangan ini menciptakan revans bagi Fikri/Bagas setelah mereka dikalahkan pada pertemuan pertama yang terjadi di Spain Masters 2021.
Fikri pun mengaku tak mengalami kendala teknis saat melawan Reza/Sabar karena sudah mengetahui setiap kelemahan dan kelebihan masing-masing.
Namun jika dibandingkan dengan Indonesia Masters pekan lalu, Fikri/Bagas mengakui kondisi lapangan kali ini tidak senyaman sebelumnya sehingga sedikit berpengaruh pada permainannya.
“Permainan tadi kurang enak. Tidak seenak dibanding sebelumnya. Kondisi ruangannya agak engap,” ungkap Fikri.
Sementara bagi Sabar/Reza, permainan mereka hari ini dirasa ada peningkatan dan cukup menyulitkan strategi mereka untuk mengunci dominasi.
Menurut Reza, perubahan yang paling terasa adalah kesabaran dan ketahanan meladeni serangan. Sehingga mereka menjadi kesulitan untuk keluar dari tekanan.
“Bedanya, hari ini mereka bermain lebih sabar dan lebih siap. Aspek itu yang paling terasa peningkatannya,” ujar Reza.
Meski kalah, namun Sabar, rekan Reza, bersyukur karena hari ini bisa melalui pertandingan dengan perjuangan maksimal. Dan yang terpenting, tidak mengalami cedera.
Akibat cedera lutut, permainan Sabar hari ini juga tidak bisa maksimal karena masih ada rasa khawatir akan mengalami masalah serupa di lapangan.
“Kalau dari pergerakan memang masih terkendala. Karena dengkulnya belum seratus persen sembuh. Masih ada rasa perih dan ada trauma juga. Apalagi kalau mau melakukan gerakan yang eksplosif, masih takut,” tutur Sabar. (antara)