BANDUNG – Kue Phia so-phia adalah salah satu cemilan khas Lembang yang sekarang banyak digemari dan diburu oleh para wisatawan luar kota yang datang ke kawasan Lembang, Kab. Bandung Barat.
Kue Phia So-Phia sebetulnya mirip dengan Bakpia, oleh-oleh khas yang berasal dari Semarang. Namun, Kue Phia So-Phia memiliki keunikan tersendiri.
Tekstur makananannya yang lembut di lidah menjadikan Kue Phia So Pia enak dijadikan cemilan diwaktu santai. Jadi, jika kalian jalan-jalan ke Lembang, tidak lengkap rasanya membawa oleh-oleh khas dari daerah itu.
Putri Melatie merupakan pemilik usaha kuliner itu. Dia adalah generasi ketiga sebagai penerus usaha milik neneknya yang mulai dirintis pada 2001 lalu.
Kue Pia Sho-phia hanya dibuka di komplek perumahan BTN. Tepatnya di jalan Dharma Lembang.
Seiring berjalannya waktu, kini menjadi kawasan wisata kuliner sekaligus pusat oleh oleh khas Lembang.
Putri Melatie wanita pemilik dari phia So-phia mengatakan, jika kue phia So-phia adalah usaha rumahan yang diturunkan sang nenek dan ibunya sejak tahun 2001.
Wanita yang gemar memelihara kucing itu menceritakan nama phia Sho-phia sendiri berawal dari Top So-Phia dan kini berganti menjadi New So-Phia.
“Pergantian nama Kue So Phia tuh sebenernya ada artinya itu dari bahasa mandarin, So artinya gurih dan phia artinya kue jadi kue gurih,” kata wanita yang akrab disapa Teh Mela ini.
Menurutnya, tidak memakai nama bakpia karena bha dan Sho memiliki arti berbeda, dan ia ingin membuat phia yang bisa di nikmati oleh masyarakat umum.
“Kalau Bha Phia kan itu kue yang berlandaskan minyak bak atau babi harusnya, kalau kita sengaja mau yang halal biar lingkupnya banyak, makanya kita pake minyak sayur,” ucap dia.
Pada saat masa pandemi, dia mengaku, penjualannya mengalami penurunan drastis. Dulu, sebelum ada Pandemi tiap hari 800 box lebih selalu terjual.
Akan tetapi, seiring berkurangnya wisatawan datang ke lembang, Pia So-Phia hanya terjual sekitar 150 box saja.