BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung kini telah mencatat bahwa angka pemberian vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat tunggal hampir penuhi target. Yakni sekitar 3 persen lagi untuk memenuhi target pada dosis satu.
Dari data yang dilihat pada laman bandung.go.id per Kamis (11/11) kemarin, angka capaian vaksinasi di Kota Bandung untuk dosis pertama kini telah mencapai 96.30 persen atau 1.880.190 orang dari target sasaran sebanyak1.952.358.
Mengenai hal tersebut, Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menjelaskan bahwa dengan adanya percepatan tersebut, dikarenakan adanya kolaborasi dari berbagai pihak dalam pemberian vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat.
Maka dari itu, lanjut dia pihaknyapun sangsi optimis jika di akhir bukan November 2021 capaian vaksinasi di Kota Bandung menyentuh angka 100 persen.
“Jadi untuk bisa tercapai 100 persen, kemungkinan pada akhir November 2021,” ujarnya saat dikonfirmasi Jum’at (12/11).
Selain itu, ia juga menrangkan bahwa adanya percepatan ini tak lepas dari kesadaran masyarakat. Bahkan, aparatur di kewilayahan pun telah terorganisir guna menyisir masyarakat yang belum mendapat vaksinasi.
Maka dari itu, Ahyani menghimbau kepada masyarakat yang belum mendapatkan Vaksinasi, untuk segera mendapatkan vaksin Covid-19. Sebab ia menambahkan pergerakan masyarakat diluar, dinilai bisa menjadi resiko tinggi terhadap penularan Covid-19.
“Jadi pergerakan masyarakat dan interaksi di masyarakat itu bisa menjadi kewaspadaan dan risiko penularan (Covid-19),” imbuhnya.
Selain adanya percepatan vaksinasi di Kota Bandung, Ahyani juga menerangkan bahwa dari 265 Siswa dan guru yang sempat terpapar Covid-19 pada saat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dan dilakukan uji usap Swab PCR, kini telah dinyatakan sembuh.
“Jadi itu yang 265 siswa dan guru, sudah sembuh semuanya,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, menurut Kasie Kelembagaan dan Peserta Didik SD Disdik Kota Bandung, Risman Al Isnaeni menyebutkan dari 265 orang yang dinyatakan positif Covid-19 pada saat melaksanakan PTM terbatas, terdapat 244 siswa dan 22 guru. Bahkan ia menambahkan dari jumlah tersebut ada 54 Sekolah yang diberhentikan kegiatannya, kini sudah diberikan izin untuk memulai kembali.
“Ada sebanyak 244 siswa dan 22 guru, jadi semuanya jumlahnya ada 265 orang dari 8157 siswa orang yang lakukan swab sampel PCR, ini sudah selesai. Dan Alhamdulillah menurut pantauan hampir selesai di proses 3T (tracing, testing, dan treatmen), jadi sekolah yang kemarin dihentikan sementara (54 Sekolah), ada kemungkinan minggu depan buka lagi, jika dinyatakan aman oleh puskesmas di wilayah masing-masing,” ucapnya, kemarin. (Mg4)