DEPOK – Penanganan gizi buruk di Kota Depok sedang diperkuat melalui serangkaian upaya yang kini sedang dijalankan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, salah satunya melalui intervensi konvergen.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinkes Kota Depok, Supian Suri mengungkapkan bahwa intervensi secara konvergen mengandung arti penanganan yang dilakukan dengan cara melibatkan multisektor atau melibatkan sejumlah stakeholder terkait.
“Karena masalah ini kompleks maka dalam penanganannya memerlukan koordinasi, sinergisitas, dan sinkronisasi berbagai pihak (multisektor) untuk pencapaian hasil yang optimal,” katanya.
Selain gizi buruk, Dinkes Depok juga konsen terhadap penanganan masalah stunting (gangguan tinggi badan). Menurut Supian gizi buruk dan stunting ini sedang menjadi konsen Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Dia melanjutkan, Pemkot Depok sedang mengupayakan agar salah satu tujuan Pemkot mencapai zero stunting (tidak ada lagi kasus stunting) dapat diwujudkan.
Untuk mengatasi kedua permasalahan tersebut, supian mengatakan pihaknya kini sedang mendorong realisasi program percepatan perbaikan gizi melalui pemenuhan gizi bagi anak terutama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
“Untuk itu kita pastikan pemenuhan kesehatan yang baik dan gizi yang cukup pada 1000 HPK dapat berjalan dengan baik untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak yang lebih baik,” ungkapnya.
Menurut Supian, program tersebut termasuk salah satu bagian dari upaya untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. Maka itu, kata dia, semua pihak harus bereparan aktif dalam mendukung agenda besar ini. (mg2)