LEMBANG – Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait aksi dugaan transaksi uang pada pelaksanaan wisata vaksinasi yang dilaksanakan di objek wisata Dusun Bambu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Wisata vaksinasi Covid-19 di Dusun Bambu sendiri difasilitasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bandung Barat. Sementara Dusun Bambu bertindak sebagai penyedia lokasi vaksinasi.
“Sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan,” ujar Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan saat ditemui di Lembang, Kamis (28/10).
Pihaknya belum bisa memberikan penjelasan lebih rinci terkait adanya transaksi sejumlah uang termasuk terkait pemeriksaan para saksi maupun oknum yang terlibat dalam kasus tersebut.
“Nanti kalau sudah selesai (penyelidikan) akan segera kami sampaikan. Untuk sekarang belum bisa menyampaikan secara lebih rinci, yang jelas masih penyelidikan,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat Eisenhower Sitanggang menjelaskan praktik transaksional dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut. Yakni ketika panitia menawarkan pelayanan lebih pada peserta vaksinasi supaya tidak antre.
“Informasi yang muncul ada oknum yang memanfaatkan momen dengan menawarkan ke orang agar mereka tidak harus antre,” tuturnya.
Dugaan transaksional itu dilakukan oleh seorang panitia vaksinasi Covid-19 dari pihak swasta berinisial M. Ia menawarkan pelayanan bebas antre pada peserta vaksinasi. Awalnya M mematok tarif Rp 500 ribu per orang namun kemudian naik menjadi Rp 600 ribu per orang lantaran peminatnya banyak.
“Berdasarkan pengakuan M ada sekitar 10 sampai 20 orang yang bayar untuk bebas dari antrean. Dia kemudian sempat memberikan uang tips ke staf pelaksana Dinkes KBB berinisial D yang saat itu jadi petugas pengawas vaksinasi di lokasi tersebut,” terangnya.
“Saat ini dia sudah dipindahkan ke bagian umum dan tidak terlibat lagi dalam program vaksinasi yang masih kita laksanakan,” ucap Eisenhower.
Menanggapi kasus tersebut Manager Marketing Komunikasi Dusun Bambu Ervina Mironari mengatakan bahwa pihak Dusun Bambu sama sekali tidak mengetahui aksi dugaan sogok menyogok yang terjadi di lokasi vaksinasi Dusun Bambu tersebut.
“Pihak Dusun Bambu dengan tegas menyatakan bahwa Dusun Bambu sebagai panitia, sama sekali tidak terlibat dengan kejadian yang didugakan,” kata Vina. (mg6)