CILACAP – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memrakirakan tinggi gelombang di wilayah Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai kisaran 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi.
“Sementara untuk tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jabar, Jateng, dan DIY diprakirakan berkisar 2,5-4 meter,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Sabtu. (23/10)
Ia mengatakan peningkatan tinggi gelombang tersebut disebabkan oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8-20 knot.
Dalam hal ini, kata dia, pola pergerakan angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi tersebut memicu terjadinya peningkatan tinggi gelombang.
“Oleh karena itu, kami mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku sejak hari Sabtu (23/10), pukul 07.00 WIB, hingga Senin (25/10), pukul 07.00 WIB,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan wilayah yang berpotensi terjadi gelombang tinggi (2,5-4 meter, red.) meliputi perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta.
Sementara wilayah yang berpotensi terjadi gelombang sangat tinggi (4-6 meter, red.) meliputi Samudra Hindia selatan Sukabumi, Samudra Hindia selatan Cianjur, Samudra Hindia selatan Garut, Samudra Hindia selatan Tasikmalaya, Samudra Hindia selatan Pangandaran, Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, Samudra Hindia selatan Purworejo, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.
Terkait dengan kondisi tersebut, Teguh mengimbau para pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran.
Dalam hal ini, nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil diimbau untuk waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Selain itu, operator tongkang diimbau agar mewaspadai angin dengan kecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal feri juga diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, sedangkan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau pesiar diimbau waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.