”Selain paleontologi, tim juga akan mengembangkan penelitian pada aspek geologi secara menyeluruh, meliputi kajian stratigrafi, umur dan lingkungan purba,” kata Mika.
Tinjauan lebih mendalam mengenai fosil-fosil tersebut serta tindak lanjut terhadap pengelolaan pulau perlu dilaksanakan secara kolaboratif antara tim ITB dengan warga pengelola Pulau Sirtwo, PT Indonesia Power Saguling (sebagai pengelola wilayah), TACB KBB, Disparbud KBB, PGWI, Museum Geologi Bandung, Pemerintah Kecamatan Cipongkor, Masyarakat Geowisata Indonesia dan DPC HPI KBB. (jawapos.com)