Novel Baswedan: Perjuangan Memberantas Korupsi Harus Tetap Berjalan

nJAKARTA – Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku selama menjadi penyidik di KPK kerap mendapat banyak serangan. Paling parah, Novel disiram air keras sepulang salat subuh yang kini mengakibatkan sebelah matanya buta.

Pernyataan ini disampaikan Novel dalam akun channel Youtube miliknya. Chanel Youtube yang menamakan diri sendiri itu akan banyak membahas permasalahan antikorupsi, investigasi dan integritas.

“Saya dalam bekerja sebagai penyidik sering mengalami serangan-serangan di antaranya saya pernah di serang yang membuat mata saya buta,” ucap Novel yang dilihat JawaPos.com, Jumat (15/10).

Akibat penyiraman air keras yang terjadi pada 11 April 2017 lalu, kini mata kirinya mengalami kebutaan. Dia hanya mengandalkan mata kanannya untuk melakukan segala aktivitas.

“Mata kiri saya buta, mata kanan saya masih bisa melihat sebagian,” ujar Novel.

Pelaku lapangan dalam peristiwa penyiraman air keras Novel Baswedan memang telah divonis bersalah. Mereka yakni dua oknum anggota Brimob Polri, Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis. Tetapi hingga kini aktor intelektual penyiraman air keras tersebut belum juga berhasil dibongkar, hingga Novel harus dipecat dari KPK dengan dalih tidak memenuhi syarat asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK).

Meski kini tidak lagi di KPK, kata Novel Baswedan, perjuangan pemberantasan korupsi tidak akan pernah usai. Novel pun tak pasrah karena kesakitan matanya tersebut.

“Hal penting yang ingin saya sampaikan adalah kalian boleh membutakan mata saya, tapi perjuangan memberantas korupsi harus tetap berjalan. Karena hukum tidak pernah buta,” tegas Novel menandaskan. (Jawapos)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan