CICALENGKA – Menuju pelayanan yang lebih baik, Desa Cicalengka Wetan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung berinovasi membuat aplikasi.
Pembuatan aplikasi tersebut sengaja dibuat guna memaksimalkan pelayanan, sehingga warga tak perlu datang ke kantor desa alias bisa menyelesaikan urusan administrasi atau kependudukan secara online.
Sekretaris Desa Cicalengka Wetan Ardhi Saehari mengatakan, aplikasi pelayanan tersebut dinamai Sigap Memberi Pelayanan Desa atau disingkat menjadi Simpel Desa.
“Kita rencananya launching aplikasi di bulan September kemarin,” kata Ardhi.
“Cuman karena dananya kita alokasikan dulu ke penanganan Covid-19, jadi jadwalnya diganti,” tambahnya.
Ardhi menjelaskan, launcing aplikasi Simpel Desa untuk meningkatkan pelayanan itu rencananya akan dilakukan pada November 2021 mendatang.
“Itu nantinya secara teknis setiap warga mengakses aplikasi untuk urusan administrasi misalnya, diarahkan secara online melalui penjelasan-penjelasan dan petunjuk yang sudah diatur di aplikasi,” ucapnya.
Selain dapat mempermudah pelayanan serta meminimalisir waktu masyarakat dalam mengurus administrasi atau data kependudukan, Simpel Desa dibentuk supaya warga bisa melakukan panggilan dalam kondisi genting.
“Kalau misalnya ada warga sakit dan urgent butuh pertolongan atau mungkin ada kejahatan di rumahnya bisa lewat aplikasi dengan menekan tompol lonceng,” imbuhnya.
Ardhi menerangkan, tombol berlogo lonceng di aplikasi Simpel Desa itu terhubung dengan semua warga yang sudah mengunduh serta mengakses aplikasi.
“Nanti ketika ditekan, semua yang sudah mengakses aplikasi akan bunyi alarm dan titik lokasi yang menekan tombolnya akan muncul,” ujarnya.
“Jadi memang itu disetting untuk keadaan darurat atau situasi urgent warga yang butuh pertolongan,” tambah Ardhi.
Ardhi menuturkan, sampai sekarang, walaupun launching aplikasi Simpel Desa belum dilakukan, sosialisasi mengenai penggunaan dan edukasi terkait aplikasi sudah dilakukan.
Menurutnya, tinggal menunggu launching penggunaan aplikasi Simpel Desa supaya masyarakat dapat benar-benar secara bertahap menggunakan aplikasi.
“Sampai sekarang belum launching itu sudah sekitar 200 (warga) pengunduh. Saya harap ke depannya ketika sosialisasi dan edukasi mengenai Simpel Desa terus dilakukan bisa membuat seluruh warga menggunakan aplikasi supaya lebih memudahkan warga dalam pelayanan,” tutup Ardhi. (mg5)