JAKARTA – Belakangan, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) mendapat sorotan karena kedapatan marah – marah dalam beberapa kegiatan penyaluran bantuan sosial (bansos). Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arif Wibowo mengaku bahwa partai sama sekali tidak mempermasalahkannya.
Menurutnya, gaya Risma memang sudah seperti itu sejak menjadi Wali Kota Surabaya.
“Sejak dulu jadi wali kota juga begitu, kembali ke Bu Risma saja,” ujar Arif di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/10).
Ia menambahkan, semua pejabat publik tentu punya ciri masing-masing dalam bekerja. Dalam kasus Risma, marah-marah adalah salah satu caranya dalam melancarkan program pemerintah.
“Bu Risma begitu, memang gayanya seperti itu, ya mau diapain,” sambungnya.
Arief menuturkan, yang terpenting adalah Risma, sebagai pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) kecewa dan marah pada koordinator penyalur bantuan sosial di Kabupaten Gorontalo akibat ada data penerima bantuan yang tidak beres.
Menanggapi hal itu Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Gorontalo, Husain UI, menyampaikan kronologi perihal Mensos Risma meluapkan kekesalannya. Dia menegaskan Risma saat itu marah kepada petugas yang diangkat oleh Kemensos bukan dari Dinsos Kabupaten Gorontalo.
Aksi Risma yang marah sempat terekam video amatir yang berdurasi sekitar 2 menit. Bahkan, video tersebut sempat beredar viral di media sosial.
Terlihat, Mensos dengan pakaian batik itu, mengeluarkan nada tinggi sembari menunjuk koordinator penyaluran bansos di Gorontalo yang saat itu juga hadir Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim.
“DTKS dicoret, saya tidak pernah nyoret, semua daerah kita tambah, ngapain aku nyoret?!” kata Risma dengan nada tinggi. Risma terlihat tidak senang dengan laporan yang tidak sesuai dengan fakta karena menurutnya hal itu menjadi sumber masalah.
“Data-data itu, yang sering kamu jadi fitnah! Itu saya yang kena, tahu nggak!” tutur mantan Wali Kota Surabaya ini. (Jawapos)