Uji Coba Aplikasi PeduliLindungi di Pasar Tradisional Baltos Dinilai Belum Efektif

BANDUNG – Satu pekan sudah diterapkannya uji coba aplikasi PeduliLindungi di Pasar Tradisional Balubur Town Square (Baltos), dinilai belum efektif.

Dari pantauan Jabar ekspres di lokasi pada pukul 8.30 WIB, terlihat dari dari salah satu akses masuk menuju Pasar Tradisional Balubur, masih banyak masyarakat yang tidak men-scan Quick Response (QR) barcode aplikasi PeduliLindungi.

Adapun hal lainnya, di akses masuk Pasar Tradisional tersebut tidak ada satupun petugas yang berjaga, seperti halnya untuk mengecek suhu bagi para pengunjung.

Sementara itu, menurut salah satu pedagang yang berjualan di Pasar tradisional Balubur, Heru (42) mengatakan bahwa meskipun diterapkannya aplikasi PeduliLindungi, masih ada keuntungan dan kerugiannya.

“Kalau dari pedagang ya, dengan diterapkannya aplikasi PeduliLindungi ini masih ada plus minusnya. Kaya misalnya plus-nya itu, dari segi kesehatan mungkin bisa lebih terjaga,” ujarnya saat ditemui di Pasar Tradisional Baltos, Senin (4/10)

Heru juga mengungkapkan, dengan diterapkannya aplikasi PeduliLindungi ini, pengunjung pasar bisa lebih difilter, seperti hanya memperbolehkan masuk untuk masyarakat yang sudah divaksin. Hal itu juga menurut dia, bisa membuat rasa aman kepada pedagang yang berjualan di pasar tersebut.

“Orang-orang yang belanja ke pasar juga dengan adanya itu (PeduliLindungi) bisa lebih terjaga, hanya yang sudah divaksin saja yang bisa belanja,” ungkapnya.

Dengan adanya hal tersebut, penerapan aplikasi PeduliLindungi ini dinilai masih ada yang kurang, sebab ia menambahkan, masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui pengguna aplikasi tersebut.

“Kalau minusnya, konsumen itu masih banyak yang takut, terus kaya masih banyak yang terbebani karena merasa belum divaksin,” ujarnya.

“Jadi dari omset sama penjualan juga berkurang,” imbuhnya

(Mg4/wan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan