SOREANG – Berdasarkan kondisi geografis, wilayah Kabupaten Bandung, merupakan daerah rawan bencana banjir, longsor, dan angin puting beliung. Menghadapi bencana di musim hujan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung telah melakukan berbagai langkah antisipasi.
Wilayah yang rawan bencana di Kabupaten Bandung, yaitu daerah bagian atas, seperti Ciwidey, Rancabali, Pangalengan, Cilengkrang, dan Cimenyan yang sering terjadi banjir bandang. Hal tersebut dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara saat memberikan keterangannya melalui telepon seluler, Selasa (28/9).
“Selain itu, di daerah Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang juga perlu fokus dan perhatian dari pemerintah karena kerap terjadi banjir genangan,” ungkap Akhmad.
Akhmad juga menjelaskan, saat ini status kebencanaan wilayah Kabupaten Bandung adalah siaga darurat. Menurutnya, semenjak ada Curug Jompong untuk pertama kalinya di tahun 2021 ini, Kabupaten Bandung tidak melaksanakan tanggap darurat banjir. Adanya Curug Jompong membuat banjir menjadi cepat surut.
“Adanya Curug Jompong, kita tidak mengalami banjir seperti tahun-tahun sebelumnya, yang genangannya cukup lama, cukup dalam dan wilayah terdampak banjir cukup luas. Saat ini banjir hanya beberapa jam saja tidak berhari-hari, dan cakupannya tidak luas,” jelasnya.
Akhmad juga mengaku, meski banjir sudah berkurang, namun masih ada wilayah yang mengalami banjir seperti di Jalan Kopo-Sayati. Namun kata Akhmad, hal tersebut disebabkan oleh tumpahan air dari Bandung Utara dan Kota Bandung. Sehingga dia menyarankan adanya normalisasi sungai, perbaikan dan penertiban.
“Saya yakin selain sedimentasi juga terjadi penyempitan di wilayah sungai tersebut karena pembangunan rumah-rumah penduduk dan lain sebagainya. Akhirnya sungai jadi menyempit dan terjadi luapan air seperti itu. Ketika terjadi banjir di Jalan Dengdek atau Jalan Kopo-Sayati itu cukup mengganggu sarana mobilitas warga yang mau beraktivitas karena terjadi kemacetan yang cukup panjang,” ungkap Akhmad.
Akhmad juga menyatakan, bahwa BPBD Kabupaten Bandung saat ini sudah memiliki standar yang berkaitan dengan proses evakuasi dan sebagainya. Kata Akhmad, sudah ada gedung pengungsian hingga tim yang akan bekerja all out untuk mengantisipasi datangnya bencana.