“Terbukti saat ini potensi banjir yang kerap terjadi di wilayah Bandung Selatan berkurang,” tuturnya.
Adapun manfaat lain dari terowongan ini adalah memperlancar aliran Sungai Citarum di Curug Jompong dan mengurangi durasi dan luas genangan yang sering terjadi pada saat musim hujan di Kecamatan Dayeuhkolot dan sekitarnya. Terowongan Nanjung ini terdiri dari dua tunnel dengan panjang masing-masing 230 meter dengan diameter 8 meter. Keberadaan terowongan juga akan meningkatkan kapasitas Sungai Citarum dari 570 meter kubik per detik menjadi 669 meter kubik per detik.
Untuk mendukung konektivitas, Kementerian PUPR pada akhir 2020 telah menyelesaikan pembangunan Jalan Akses ke Pelabuhan Patimban sepanjang 8,2 km. Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan kontainer merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah sangat tinggi.
Keberadaan jalan akses yang terhubung dengan Jalan Nasional Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekspor yang bersumber dari kawasan industri di sekitar Cikarang – Cibitung – Karawang hingga Cikampek, sekaligus memperlancar arus logistik nasional.
“Jalan akses ini juga akan memangkas biaya logistik industri yang banyak berlokasi di Utara Jawa Barat sehingga dapat meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia dalam konteks regional dan internasional,” pungkasnya. (jawapos.com)