Cegah Klaster Sekolah, Pengawasan PTM Diperketat

SOREANG – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat sebanyak 2,8 persen atau 1.296 sekolah melaporkan klaster penyebaran Covid-19 selama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Jumlah itu berdasarkan hasil survei yang  dilakukan terhadap 46.500 sekolah hingga 20 September.

Adanya hal tersebut, Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung akan terus memperketat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) meskipun belum mendapatkan laporan mengenai adanya klaster Covid 19 di sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Bandung.

“Pengawasan kegiatan di sekolah semakin diperketat protokol kesehatannya, dari mulai pengecekan suhu badan, penggunaan masker dan pemakaian handzinitizer,” ungkap Dadang saat memberikan keterangannya, Kamis (23/9).

Dadang juga telah mengimbau pada kepala sekolah dan guru menjalin komunikasi yang baik dengan para orang tua karena itu adalah salah satu kunci kesuksesan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

“Saya sudah imbau kepada kepala sekolah dan guru, agar saat pulang sekolah antara guru dan siswa jangan dulu mondar-mandir kemana-kemana dulu, langsung dijemput atau pulang ke rumah masing-masing. Sehingga punya tugas masing-masing,” jelas Dadang.

Dilokasi yang berbeda, Wakil Bupati Bandung, Sahrul Gunawan mengatakan sasaran vaksinasi Covid 19 untuk warga yang berumur 12 tahun keatas ini belum maksimal. Katanya, masih sekitar dibawah sepuluh persen sementara masyarakat begitu antusias mengikuti program vaksinasi.

“Saya juga mengecek kepada dinas terkait, seperti Satpol PP hingga Dinkes yang harus rutin mengontrol dan mengevaluasi dari setiap sekolah dan terus mengedukasi kepada masyarakat sehingga tidak ada euforia,” tutur Sahrul.

Sahrul berharap pelaksanaan PTM itu tidak sampai menciptakan klaster baru penyebaran Covid 19. Kata Sahrul, untuk penambahan jumlah sekolah yang akan melaksanakan PTM itu tergantung hasil evaluasi sehingga dalam pelaksanaannya memang harus berhati-hati.

“Jangan sampai ya, karena memang salah satu ukuran untuk bisa melaksanakan PTM kan dengan rentan atau tidaknya,” pungkas. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan