Waket MPR RI: Pelaksanaan PTM di Indonesia Masih Menemui Kendala

BANDUNG – Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menyampaikan harapannya untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang saat ini telah diselenggarakan di seluruh Daerah di Indonesia.

Menurut Wakil ketua MPR RI, Ahmad Muzani mengatakan, hal tersebut merupakan cara untuk meraih keberhasilan di masa depan bagi bangsa Indonesia.

“Keberhasilan (pembelajaran) tatap muka yang saat ini kita selenggarakan, itu akan menentukan masa depan Indonesia. Karena mereka sekarang yang belajar, di tahun 2035 itu akan memasuki dunia pekerja. Karena itu, masa depan Indonesia akan sangat ditentukan oleh keberhasilan (sekolah) tatap muka ini,” ujarnya di sela-sela acara diskusi bertajuk ‘Pola Pendidikan Pasca Pandemi’ di Kampus 2 SMA Darul Hikam, Jalan Supratman, Kota Bandung, Selasa (22/9).

Dengan adanya hal tersebut, Ahmad melanjutkan, dalam pelaksanaan dan PTM ini masih menemui beberapa masalah.

“Untuk problem-nya adalah pendidikan tatap muka yang hari ini diselenggarakan belum bisa dilaksanakan secara full (penuh) karena masih pada ancaman pandemi. Tapi di sisi lain juga saya percaya bahwa problem ini semuanya bisa diatasi oleh kebersamaan dalam menyelesaikannya,” ungkap Ahmad.

Selain masalah ancaman pandemi, Ahmad juga mengungkapkan bahwa pemerataan pemberian vaksin kepada anak-anak usia pelajar masih merupakan suatu masalah yang dihadapi untuk melaksanakan PTM di beberapa daerah di Indonesia.

“Itu (vaksinasi) problem juga, karena kalau untuk di Bandung saya kira tingkat vaksinasinya sudah cukup tinggi, di atas 50 persen. Tapi kalau kita lihat ke Lampung tingkat vaksinasinya itu baru sekitar belasan persen. Dan kemarin saya juga melihat ke Riau, disitu masih 25 persen. Jadi itu yang masih menjadi problem saat ini. Tapi tujuan pelaksanaan PTM ini yaitu untuk keadilan sosial dengan tujuan bersama dan pintar bersama,” ungkapnya lagi.

“Dan jangan juga dengan adanya Pandemi ini membuat kita disparitas, tetapi kesenjangan bisa semakin tinggi.”

Sementara itu, Menurut Anggota Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) sekaligus Ketua Yayasan Darul Hikam, Sodik Mudjahid mengatakan, dengan adanya kegiatan diskusi Pola Pendidikan Pasca Pandemi ini pihaknya mendapatkan beberapa masukan terkait dengan pelaksanaan PTM di masa pandemi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan