Hasil Panen Kelompok Tani di Sumedang Ini Dikirim Hingga Negeri Tetangga

SUMEDANG – Sektor pertanian di Kabupaten Sumedang cukup beragam, mulai dari padi, kopi, hingga sayuran.

Dari beragamnya pertanian dan perkebunan tersebut, salah satu desa di Kabupaten Sumedang bahkan memiliki hasil panen yang dapat dikembangkan potensinya

Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang diketahui sebagai distributor hasil panen tanaman buncis tak hanya ke pasar lokal melainkan hingga luar negeri.

Kepala Desa Sukawangi, Ahmad Nia R menyampaikan, potensi yang menonjol di wilayahnya itu ada di sektor pertanian.

Diketahui, Desa Sukawangi berada di dataran tinggi dan wilayahnya masih banyak didominasi oleh lahan pertanian dan perkebunan. Maka potensi di sektor tersebut menjadi unggulan dan perlu dikembangkan guna memajukan perekonomian masyarakat juga desa.

“Di Desa Sukawangi bidangnya pertanian. Banyaknya tanaman sayuran, bukan padi,” kata Ahmad saat ditemui di kantor desa, Selasa (21/9).

Dia berujar, untuk saat ini yang menjadi unggulan Desa Sukawangi pada sektor pertanian adalah hasil panen buncis.

“Dikemas oleh kelompok tani, Buncis Kenya yang kalau panen panjangnya bisa sampai sepanjang setengah meter,” pungkasnya.

Ahmad menerangkan, pendistribusian hasil panen Buncis Kenya tersebut dikirim juga ke negeri tetangga, Singapura.

“Kalau di lokal justru minat pasarnya kurang, tapi banyak dikirim ke luar negeri, ke Singapura,” ucap Ahmad.

Ahmad melanjutkan, pendistribusian hasil panen Buncis Kenya itu juga dikirim ke beberapa pasar modern dan mini market.

Perlu diketahui, pembentukan kelompok tani Desa Sukawangi tersebut sampai sekarang baru menginjak usia kelima bulan.

“Pengemasannya kita buat modern, kemudian diisi atau dikirim ke mini market, pasar tradisional bahkan pasar modern. Jadi selain ke Singapura, ke beberapa pasar di Indonesia juga kita kirim yang memang ada minat pasarnya,” ujar Ahmad.

Dalam pemaparannya, Ahmad menuturkan, pengiriman hasil panen Buncis Kenya Desa Sukawangi itu dilakukan bersama mitra dari wilayah Kabupaten Bandung Barat.

“Kelompok tani di kita bermitra dengan kelompok tani lain salah satunya wilayah Lembang,” katanya.

“Kelompok tani bergerak mandiri, tapi Kepala Desa memfasilitasi dan mendukung dengan mendorong kebutuhan mereka guna memaksimalkan hasil panen hingga pemasaran,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan