Dalam pemaparannya, Dandi menuturkan, selain adanya teknis pelaksanaan kuliah tatap muka dengan syarat tertentu, Unpad juga kesiapan sarana menjadi perhatian.
“Unpad akan mengatur jumlah mahasiswa yang berada di laboratorium, serta memadatkan waktu pembelajaran sehingga mahasiswa tidak perlu ada di sekitar kampus Unpad sepanjang semester,” ujarnya.
“Kita batasi dengan mengikuti protokol kesehatan. Kita akan atur agar pelaksanaan praktikumnya sekitar 1-2 bulan saja,” tambah Dandi.
Demi memudahka mahasiswa dalam perkuliahan tatap muka, Dandi menerangkan, Unpad mempersilahkan mahasiswa yang berasal dari luar Sumedang atau Bandung Raya jika tidak memiliki tempat bermukim untuk menggunakan asrama dalam kampus sebagai lokasi singgah selama mengikuti kegiatan laboratorium atau praktikum.
“Bagi mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhir dan membutuhkan kehadiran fisik di kampus maupun mahasiswa Pascasarjana dalam jumlah terbatas, akan dilakukan juga penjadwalan kehadiran dengan memperhatikan protokol kesehatan,” kata Dandi.
Dijelaskan Dandi, untuk kesiapan lainnya, Unpad melakukan pelaksanaan vaksinasi secara menyeluruh baik bagi para dosen ataupun mahasiswa.
“Dalam mendukung percepatan pembukaan kampus, Unpad telah berhasil melaksanakan vaksinasi bagi mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, keluarga dosen dan tenaga kependidikan. Unpad juga melakukan vaksinasi bagi masyarakat di sekitar kampus Bandung dan Jatinangor,” paparnya.
“Vaksinasi ini juga merupakan upaya kontribusi Unpad dalam mendukung percepatan vaksinasi di wilayah Jawa Barat sekaligus mendukung pencapaian herd immunity di wilayah sekitar kampus,” tutup Dandi. (mg5)