SOREANG – Pengurus Besar Persatuan Atletik Indonesia (PB PASI) akan membangun stadion training center atau pemusatan latihan nasional (pelatnas) cabang olahraga atletik, di Lapangan Babakan Tanara, Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Lokasi pelatnas atletik di Pangalengan ini memang sudah digunakan PB PASI selama bertahun-tahun sejak tahun 1980-an, namun dengan fasilitas sederhana dan seadanya.
“Nah, Pak Luhut Binsar Panjaitan sebagai Ketua Umum PB PASI menginginkan sarana di Pangalengan itu ditingkatkan agar lebih representatif dan memadai,” kata Tigor M Tanjung, Sekretaris Umum PB PASI, usai bertemu Bupati Bandung Dadang Supriatna di Rumah Dinas Bupati di Soreang, Kamis (16/9).
Tigor mengungkapkan pada pembangunan fisiknya nanti akan bekerja sama dengan Kementerian PUPR, dengan standar failitas internasional. Sementara lokasi yang berada di wilayah Perkebunan Teh Malabar milik PTPN 8, akan melalui skema pinjam pakai lahan.
“Sehingga nantinya ada kerjasama segitiga antara PB PASI, Kementerian PUPR dan PTPN 8. Nantnya kalau sudah jadi, PB PASI yang akan mengelola,” ungkapnya.
Pihaknya meminta dukungan dari Bupati Bandung terkait masalah perijinan maupun prosedural legal lainnya.
“Kami bersyukur pertemuan dengan Pak Bupati berlangsung dengan baik. Pak Bupati sangat antusias dan mengapresiasi rencana ini. Karena apabila fasilitas itu terwujud, otomatis ada keuntungan tersendiri juga bagi Kabupaten Bandung ini,” kata Tigor.
Ia mencontohkan, berbagai kejuaraan atau event-event cabor atletik akan dilaksanakan di Pelatnas PASI di Pangalengan ini. Bahkan bisa menjadi daya tarik wisatawan.
Pangalengan dinilai punya keunggulan, bukan hanya dari ketinggiannya, tapi juga banyaknya perkebunan teh yang bisa dijadikan rute lari.
Stadion pelatnas berstandar internasional itu akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang, di antaranya gym untuk keperluan latihan fisik atlet. Begitu juga permukaan untuk cabor lari akan dilapisi dengan karet dan rumput sintetis.
Hal itu pun diharapkan akan menjadi jawaban karena selama ini pelatnas atletik selalu terkendala penggunaan Stadion Madya di Senayan Jakarta.
“Bahkan Pak Bupati punya gagasan ingin membangun jalan tol yang tersambung ke Pangalengan untuk memperlancar arus wisatawan,” imbuhnya.