Ketua KPI Mengaku Ingin Muntah Melihat Tayangan Saipul Jamil, Tapi…

JAKARTA – Selama Lima tahun tujuh bulan pedangdut Saipul Jamil harus mendekam dalam penjara hingga akhirnya bebas pada 2 September lalu. Kebebasannya yang disambut meriah lengkap dengan kalungan bunga mendapat banyak kecaman. Masih segar dalam ingatan dua kasus yang menjeratnya, yakni pencabulan anak di bawah umur dan suap.

Bukan hanya itu, Saipul juga masih dengan santainya melenggang di layar kaca sebagai bintang tamu acara Kopi Viral di Trans TV. Dalam salah satu segmen acara tersebut Saipul menceritakan kisahnya selama di dalam penjara.

Selebritas Saipul Jamil saat bebas dari Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Cipinang, Jakarta, Kamis (2/9/2021). (ANTARA/Yogi Rachman)
Selebritas Saipul Jamil saat bebas dari Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Cipinang, Jakarta, Kamis (2/9/2021). (ANTARA/Yogi Rachman)

Hal itu sontak membuat sebagian besar publik geram pada acara televisi yang telah menampilkan mantan narapidana lapas Cipinang itu. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) juga tak luput menjadi sasaran atas kemarahan netizen yang mengecam tampilnya lagi Saipul Jamil di layar Televisi.

Baru-baru ini, Ketua KPI Pusat Agung Suprio menyampaikan klarifikasi dan pendapatnya mengenai tampilnya kembali mantan suami Dewi Perssik itu ke layar kaca setelah dinyatakan bebas dari hukuman penjara. Dia menyatakan, menolak keras segala bentuk glorifikasi terhadap Saiful Jamil di ruang publik karena dikhawatirkan dapat menormalisasi tindakan kekerasan dan pelecehan seksual.

“Potensi (pelecehan seksual) itu bisa muncul kembali, kalau kemudian televisi permisif, membiarkan dia (Sapul Jamil) tayang di luar glorifikasi yang fatal tadi. Lalu nanti anggapan penonton ke publik, ‘loh kok bisa ya?, kok permisif banget’. Artinya (penonton akan menganggap) ‘oh, gak masalah tuh orang sudah melakukan kejahatan itu tampil di TV’, itu juga jadi pertimbangan kita (KPI),” paparnya saat menjadi tamu di podcast kanal Youtube Deddy Corbuzier.

Meskipun demikian, menurut Agung, Sapul Jamil masih diperbolehkan untuk tampil di acara televisi maupun di media publik manapun asalkan bisa memberikan unsur edukasi untuk masyarakat.

“Dia tetap boleh tampil tapi dalam konteks edukasi,” ujarnya.

Seandainya kini dirinya hanya sebagai masyarakat biasa dan bukan sebagai ketua KPI, Agung mengungkapkan jika dia akan muntah jika melihat tayangan Saipul Jamil yang dipuja-puja bak pahlawan ketika baru saja bebas dari penjara.

Tinggalkan Balasan