Khusus PAUD, PTMT Hanya Boleh Diisi 6 Orang per Kelas

BANDUNG – Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) mulai digelar hari ini di sejumlah sekolah yang ada di Kota Bandung. Jenjang pendidikan dari mulai TK/PAUD hingga SLTA menggelar serempak hari ini.

Meski demikian, PTMT tidak bisa digelar serempak karena beberapa alasan, yakni kelayakan dan kesiapan sekolah menggelar PTMT.

Pendidikan tingkat PAUD/TK mulai melaksanakan PTMT meski tak seluruh PAUD/TK yang ada di Kota Bandung bisa melaksanakan PTMT.

“Hari ini ada 65 PAUD/TK yang melaksanakan PTM Terbatas, 99 SD, 42 SMP, 46 SMA, 20 SMK dan 58 sekolah-sekolah yang ada dibawah naungan Kementerian Agama,” ucap Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Cucu Saputra, pada Rabu (8/9).

Diakui bahwa memang di hari pertama pelaksanaan PTMT untuk para siswa tingkat PAUD dan TK memiliki kesulitan tersendiri. Dirinya mengimbau dinas terkait melalui SKB 4 Mentri bahwa PTMT untuk seluruh tingkat satuan pendidikan untuk tidak melaksanakan kegiatan kontak fisik secara langsung seperti mata pelajaran olahraga.

“Dalam aturan tersebut hanya boleh dua mata pelajaran, 60 menit pembelajaran dan untuk siswa PAUD sangat dibatasi hanya boleh enam orang per kelas,” tegasnya.

Cucu juga memaparkan bahwa proses uji coba ini akan terus berlanjut secara berkala. Di kemudian hari akan naik kapasitasnya dari semula hanya boleh 25% siswa per kelas, kemungkinan akan menjadi 50% tergantung hasil dari perkembangan dan evaluasi.

Selain mengimbau para orangtua untuk hanya mengantar para siswa hingga gerbang sekolah, satuan pendidikan juga harus membuat jalur mitigasi termasuk alur masuk menuju kelas yang dilengkapi dengan protokol kesehatan.

“Masyarakat tolong jangan terlalu euforia, pernyataan semua sekolah bisa tatap muka itu tidak benar adanya melainkan hanya beberapa sekolah tertentu. Tidak perlu membanding-bandingkan sekolah antara yang sudah tatap muka dan yang belum, kami juga meminta kepada para orang tua untuk terus mengoptimalkan parenting dan pendampingan bagi para anak. Selanjutnya untuk para siswa mohon jangan dibiasakan pulang dari sekolah untuk nongkrong atau mampir terlebih dahulu, usahakan untuk langsung pulang,” harapnya.

Terakhir, ia berpesan bahwa penerapan protkes ketat harus dilakukan oleh pihak sekolah dan para orang tua. para siswa juga harus mendisiplinkan diri karena bisa saja tertular virus justru dari luar sekolah atau di lokasi tempat bermain. Maka dari itu, ia juga mengimbau untuk seluruh pihak terkait agar meningkatkan kesadaran dan kehati-hatian ketika pelaksanaan PTMT berlangsung. (ela)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan