Perayaan Kebebasan Saipul Jamil Bisa Menyakiti Korban, Melecehkan Pegiat Perlindungan Anak

”Kami berharap seluruh lembaga penyiaran memahami sensitivitas dan etika kepatutan publik terhadap kasus yang telah menimpa yang bersangkutan dan sekaligus tidak membuka kembali trauma yang dialami korban,” tegas Wakil Ketua KPI Pusat Mulyo Hadi Purnomo sebagaimana dikutip dari website KPI.

Pernyataan KPI itu mendapat respons positif dari Ernest Prakasa, filmmaker Indonesia yang juga turut menyayangkan sikap Saipul dan stasiun TV terkait.

”Gue pribadi mendengar kabar ini gue mengapresiasi sekali langkah dari KPI yang sudah merespons fenomena ini dengan tegas. Jadi, kita tidak lagi harus menyaksikan glorifikasi terhadap yang bersangkutan di program-program hiburan TV swasta. Kecuali program berita yang terkait dengan status hukum,” kata Ernest di Instagram-nya kemarin.

Kepada Jawa Pos, Ernest mengungkapkan harapannya agar masyarakat Indonesia tidak menormalisasi, apalagi mengglorifikasi, pelaku. ”Juga tidak memelakukan seolah-olah pelaku adalah korban,” tuturnya.

Menanggapi banyaknya kritik yang masuk, Trans TV lewat akun resmi Instagram-nya menyampaikan permohonan maaf karena mengundang Saipul di acara Kopi Viral. ”Kami menerima kritik dan masukan terkait program Kopi Viral yang tayang di Trans TV pada hari Jumat, 3 September 2021. Kami mohon maaf atas tayangan tersebut. Hal ini menjadi perhatian khusus dan (kami) telah melakukan evaluasi menyeluruh untuk menjadi pembelajaran dan perbaikan ke depannya.”

(JAWAPOS)