JAKARTA – Indikator epidemiologis terus membaik. Selain pertumbuhan kasus konfirmasi positif yang drop di bawah 5 persen dalam beberapa hari terakhir, angka positif atau positivity rate mingguan terus turun hingga mencapai 6,97 persen. Sedikit lebih tinggi daripada standar aman WHO, yakni 5 persen.
Meski begitu, semua pihak tidak boleh lengah dan abai menerapkan protokol kesehatan. ’’Tracing juga harus ditingkatkan,’’ kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono kemarin (6/9).
Saat ini tracing sudah mencapai 7,98 persen per satu orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dia menargetkan, tracing dilakukan kepada 20 orang yang kontak dengan pasien terkonfirmasi Covid-19.
Dante mengatakan, belum semua daerah memiliki positivity rate yang rendah. Misalnya, Kalimantan Barat, Aceh, dan Sulawesi Tengah. Dia meminta daerah dengan positivity rate tinggi untuk melakukan tracing yang lebih masif.
Dante juga mengajak seluruh pihak mematuhi protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi. Tujuannya, meminimalkan penularan. Sebab, jika tetap ada, virus itu akan selalu bermutasi. Yang terbaru adalah varian Mu. Menurut Dante, varian tersebut ada di Kolumbia. ’’Varian Mu ini secara laboratorium memiliki resistansi terhadap vaksin,’’ katanya.
Meski demikian, persebarannya tak semengerikan varian Delta.
Untuk antisipasi, pemerintah telah melakukan genome sequencing. Hingga kemarin sudah ada 7.000-an orang yang sampelnya dilakukan genome sequencing. ’’Mudah-mudahan varian ini akan abortif seperti varian Lamda yang ditemukan di Peru,’’ katanya.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, situasi Covid-19 di Jawa-Bali terus mengalami perbaikan. Salah satunya ditandai dengan semakin sedikitnya kota/kabupaten yang berada di level 4.
Per 5 September 2021, hanya 11 kota/kabupaten di Jawa-Bali yang ada di level 4. Sebelumnya, 25 kabupaten/kota berada di level 4. Namun, Luhut tidak menyebutkan secara detail 11 daerah yang tetap bertahan di level 4 itu.
Peningkatan signifikan, lanjut Luhut, juga terjadi pada level 2. Jumlah daerah yang turun dari level 3 ke 2 meningkat dari sebelumnya 27 menjadi 43 kabupaten/kota.
Daerah aglomerasi DI Jogjakarta juga berhasil turun dari level 4 ke level 3. ”Untuk Bali, kami perkirakan butuh waktu satu minggu lagi untuk turun ke level 3. Sebab, sampai saat ini perawatan pasien di rumah sakit masih tinggi,” jelas Luhut kemarin (6/9).