Pakar Transportasi Menilai Kebijakan Ganjil-Genap di Bandung Kurang Koordinasi

BANDUNG – Penerapan ganjil genap yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan pihak kepolisian Polrestabes menyebabkan kemacetan hingga beberapa kilo. Pakar Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono Wibowo mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut disebabkan ketidakjelasan informasi yang disampaikan.

“Pernah ada kabar ganjil-genap akan diterapkan mulai Jumat pukul 00.00, terus tiba-tiba Jumat sore, terus tiba-tiba Sabtu pagi. Jadi, informasi ini yang kadang-kadang jadi tidak jelas,” ucap Sony saat di hubungi Jabar ekspres, Senin (6/9).

Sebelumnya diketahui bahwa ratusan kendaraan baik roda 4 (R4) maupun Roda 6 (R6) atau lebih, telah memadati gerbang tol Pasteur pada saat pemberlakuan ganjil genap tersebut. Kepadatan ini memicu antrean hingga beberapa kilometer ke belakang.

Dengan adanya hal tersebut, ia juga mengatakan bahwa kemacetan yang terjadi disebabkan oleh beberapa kebijakan dari akumulasi Pemerintah, seperti sosialisasi sistem ganjil-genap yang belum jelas.

“Kemacetan-kemacetan kemarin itu terjadi adalah akumulasi dari beberapa kebijakan, dari sosialisi (ganjil-genap), kesiapan petugas, dan konsistensi (dalam penerapan ganjil-genap),” ujarnya.

Sementara itu, Sony juga menambahkan bahwa kepadatan kendaraan yang terjadi bisa disebabkan oleh adanya relaksasi ekonomi di Kota Bandung, seperti dibukanya mall, kafe, dan resto. Maka dari itu, ia juga mengatakan kalau aktivitas masyarakat terbilang meningkat.

“Sebenarnya yang bikin macet itu karena aktivitas ekonomi sudah dibuka, maka otomatis masyarakat juga beraktivias ke tempat wisata dan segala macam. Ini yang menyebabkan kenaikan jumlah kendaraan,” tuturnya. (mg4/wan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan