JAKARTA – Kontingen Indonesia sukses melampaui target awal yang dicanangkan pemerintah dalam partisipasinya pada Paralimpiade Tokyo 2020, baik dari aspek perolehan medali maupun peringkat akhir klasemen.
Kontingen Merah Putih mengakhiri perjuangannya di Tokyo yang akan resmi ditutup pada Minggu malam ini dengan total perolehan sembilan medali.
Atas raihan tersebut, Indonesia menduduki peringkat ke-43 klasemen akhir perolehan medali Paralimpiade Tokyo 2020.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengaku bangga atas raihan yang ditorehkan tim Merah Putih itu. Pada edisi sebelumnya di Paralimpiade Rio 2016, Indonesia hanya mampu meraih satu perunggu dan finis di peringkat ke-76.
“Alhamdulillah Puji Tuhan… Indonesia naik ke peringkat ke-43 di Tokyo apabila dibandingkan dengan perolehan di Rio 2016 berada di peringkat ke-76. Kontingen Indonesia melampaui target yang ditetapkan pemerintah dalam Desain Besar Olahraga Nasional, yakni peringkat ke-60,” kata Zainudin dalam keterangan tertulisnya, Minggu.
Skuad Merah Putih sebelumnya hanya diprediksi dapat membawa pulang lima medali dari Tokyo 2020 dengan rincian satu emas, satu perak, dan tiga perunggu, serta finish di urutan ke-60.
Namun Indonesia justru melejit dengan perolehan sembilan medali pada edisi kali ini, dengan rincian dua emas, tiga perak, dan empat perunggu.
Dua medali emas tersebut datang dari cabang para-badminton yang baru pertama kali dipertandingkan di ajang Paralimpiade.
Leani Ratri Oktila menjadi orang yang bertanggung jawab atas emas tersebut setelah menyumbangkan dua emas pada nomor ganda putri SL3-SU5 bersama Khalimatus Sadiyah dan ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto.
Selain itu, perak disumbangkan oleh Ni Nengah Widiasih (angkat berat) Leani Ratri (tunggal putri SL4), dan Dheva Anrimusthi (tunggal putra SU4).
Adapun medali perunggu diraih oleh Saptoyogo Purnomo (lari 100m T37), David Jacobs (tenis meja), Suryo Nugroho (para-badminton tunggal putra SU5), dan Fredy Setiawan (tunggal putra SL4).
(Antaranews)