SOREANG – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung akan menambah hari penyisiran data hingga Senin (6/9). Pasalnya progres perbaikan data bantuan sosial yang gagal salur baru mencapai 50 persen. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinsos Kabupaten Bandung Nina Setiana.
Dinsos telah melakukan perbaikan data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Tunai (BST), dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), yang gagal salur atau yang belum menerima haknya.
“Ternyata masih tersisa juga karena KPM-nya ada yang masih tidak hadir. Dari dua ribu sekian masih 50 persenan, belum sesuai dengan harapan,” kata Nina saat di konfirmasi melalui telepon seluler, Minggu (5/9).
Nina mengaku sudah mengundang perbankan yang menjadi penyalur bansos tersebut. Pihak perbankan memberikan data dan petugas Dinsos di lapangan akan menindaklanjuti data tersebut.
“Dinas sosial tidak menyimpan kartu, tidak menyimpan uangnya, dan tidak mendistribusikannya. Karena itu kewenangannya full ada di bank. Dinas sosial hanya usulan data, seperti sekarang dari daerah ada yang meninggal atau ada usulan yang baru, itu masuk kita,” kata Nina.
Nina menjelaskan, saat ini masih ada KPM yang sudah meninggal dunia, ada yang Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ganda, dan ada alamatnya hanya tercantum desa dan kecamatannya saja tapi tidak tercantum RT dan RW nya sehingga tidak cukup jelas.
“Hari Senin besok, pendataan akan dilanjutkan kembali untuk menyisir yang sisa itu, nanti setelah Senin kita lihat lagi yang tersisa berapa, nanti kita kelompokan kasus-kasusnya,” jelas Nina.
Lebih lanjut lagi Nina menerangkan, terkait dengan KPM yang sudah meninggal dunia, satu bulan yang pertama akan diberikan dan bantuan pada tahapan berikutnya akan diberikan kepada ahli waris apabila memang masih berhak atau miskin.
“Namun, apabila sudah pindah ke daerah lain, maka bisa diusulkan ke warga lain yang berhak dan benar-benar membutuhkan,” tandasnya. (yul)
