BANDUNG BARAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebut kemarau tahun ini tak terlalu parah seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu lantaran hingga kini BPBD KBB sama sekali belum mendapat laporan adanya daerah yang mengalami kekeringan maupun adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepala Pelaksana BPBD KBB, Duddy Prabowo, mengatakan kemarau basah menjadi salah satu faktor penting di balik nihilnya laporan kekeringan dan permintaan air bersih dari masyarakat.
“Memang sekarang musim kemarau, tapi ada saja turun hujan. Jadi sampai saat ini tidak ada laporan kekeringan atau karhutla,” ujarnya saat ditemui di Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Jumat (3/9).
Berdasarkan data BPBD KBB, biasanya saat musim kemarau seperti saat ini ada tiga kecamatan yang rawan terjadi kekeringan yakni, Kecamatan Ngamprah, Kecamatan Padalarang dan Kecamatan Cipatat hingga mengalami krisis air bersih.
Kendati demikian, pihaknya siap menyuplai air bersih jika ada warga yang terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini. Biasanya, air bersih tersebut disalurkan langsung kepada warga menggunakan mobil tanki milik BPBD.
“Tapi sampai saat ini juga belum ada permintaan suplai air bersih, sehingga kita juga belum melakukan hal itu (penyaluran),” kata Duddy.
Selain tidak mendapat laporan terkait kekeringan, pihaknya juga tidak menerima laporan kebakaran hutan yang biasanya terjadi di sejumlah wilayah di Bandung Barat.
Kebakaran hutan tersebut biasanya kerap terjadi di hutan milik Perhutani, yakni hutan di Kecamatan Cisarua, Lembang dan Cipatat. Namun, di daerah tersebut hingga saat ini tidak terjadi kebakaran sama sekali.
“Kebakaran hutan juga nihil karena itu tadi, kemaraunya basah tidak terjadi kemarau panjang seperti tahun-tahun sebelumnya,” ucapnya.
Hanya saja, pihaknya akan tetap melakukan antisipasi terkait kedua bencana tersebut, termasuk hidrometeorologi agar tidak warga yang terdampak musim kemarau.
“Keduanya kita akan antisipasi meskipun tidak ada kekeringan, kalau dulu, kita kan sampai drop air ke beberapa kecamatan karena banyak warga yang krisis air bersih,” ucap Duddy. (mg6)