Hati-Hati, Olahraga yang Salah Bisa Menimbulkan Sakit dan Cedera

JAKARTA – Olahraga menjadi aktivitas penting yang dapat meningkatkan imunitas dan kesehatan tubuh masyarakat, khususnya di tengah pandemi. Namun, banyak orang yang belum memahami potensi cedera yang dapat dialami ketika berolahraga serta bagaimana cara melakukan olahraga yang baik dan benar.

Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi dr. Evan dari Universitas Hasanuddin, Makassar, menjelaskan banyak penyebab-penyebab cedera yang dapat terjadi ketika berolahraga.

Pertama, tidak pemanasan atau kurang pemanasan. Kemudian penggunaan alat olahraga yang tak sesuai, gerakan berulang yang terlalu banyak, terlalu cepat, dan dalam waktu yang lama, otot lemah, lingkungan tidak tepat untuk berolahraga, pengobatan yang tidak tuntas setelah cedera juga pelaksanaan fisioterapi pascacedera yang tidak sesuai.

“Kita perlu mewaspadai ciri-ciri awal cedera yang berpotensi diabaikan oleh seseorang seperti timbul nyeri, rasa tidak nyaman, atau mengalami bengkak yang hilang timbul. Ciri-ciri awal tersebut jika diabaikan dapat berdampak buruk pada proses penyembuhannya,” ujar dr. Evan yang juga Konsultan Sport Injury & Arthroscopy Primaya Hospital Bekasi Timur tersebut dalam pernyataan resmi.

Evan menambahkan, terdapat ciri-ciri cedera olahraga dengan gejala yang lebih berat yaitu timbulnya luka, kelainan bentuk pada anggota tubuh atau deformitas (patah tulang), bengkak, atau bahkan hingga tidak bisa berjalan atau beraktivitas saat olahraga berlangsung.

Jika seseorang mengalami ciri-ciri cedera yang telah dijelaskan sebelumnya, lakukan penanganan dini cedera dengan langkah-langkah RICE: Rest atau istirahatkan bagian tubuh yang mengalami cedera, Ice atau beri es untuk kurangi bengkak, Compression atau lakukan kompres dingin pada jaringan yang mengalami cedera dan Elevation yakni meninggikan bagian yang cedera melebihi ketinggian jantung.

Ketika berolahraga, terdapat bagian-bagian tubuh yang dapat berpotensi mengalami cedera diantaranya yaitu bagian tulang seperti patah tulang dan tulang yang retak (biasanya disebabkan oleh overuse pada pelari atau penari balet). Selain tulang, cedera juga dapat terjadi pada bagian otot dimana terdapat risiko putusnya otot dan memar pada otot.

Evan mengatakan, cedera juga dapat terjadi pada bagian ligamen (jaringan yang menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya) dan pada bagian tendon (jaringan tebal yang berfungsi menempelkan otot ke tulang).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan