NGAMPRAH – Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terhadap anak usia 12-17 tahun di Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga saat ini masih belum maksimal. Alhasil pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pun belum jelas.
Plt Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan tak mau gegabah dan memaksakan pelaksanaan PTM bagi siswa SD dan SMP. Apalagi vaksinasi yang jadi syarat digelarnya PTM juga masih belum optimal.
“Kita tidak mau gegabah menggelar PTM sebelum vaksinasi terhadap siswa dan guru tuntas. Kalau ini paksakan saya khawatir keselamatan siswa dan muncul klaster baru,” ungkap Hengky kepada wartawan, Kamis (26/8).
Hengky berkomitmen terus menggenjot vaksinasi terhadap satuan pendidikan. Setelah dua bulan lalu terkendala stok vaksin. Bulan Agustus ini penyuntikan bakal digencarkan, apalagi setelah hadirnya bus vaksin.
“Targetnya harus vaksinasi dulu, kalau sudah vaksin pelan-pelan kita pembelajaran tatap muka kita mulai dengan kapasitas dan juga prokes Covid-19 secara ketat,” tegasnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Bandung Barat Nurul Rasyihan mengakui ada sejumlah kendala yang menyebabkan lambatnya capaian vaksinasi Covid-19 di Bandung Barat.
Misalnya ketersediaan dosis vaksin yang terbatas serta tenaga kesehatan (nakes) sebagai vaksinator yang juga banyak bertumbangan lantaran terpapar Covid-19.
“Dosis vaksin juga jadi kendala. Karena jatahnya kan diatur pusat lalu ke provinsi baru ke daerah sebagai pelaksana. Terkadang yang kita ajukan tidak sesuai dengan yang diberikan. Kemudian vaksinatornya, di kita banyak yang kolaps karena terpapar Covid-19,” jelas Nurul. (mg6)