JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, belanja negara hingga akhir Juli 2021 sebesar Rp 1.368,4 triliun atau mencapai 49,8 persen dari target belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang sebesar Rp 2.750 triliun. Kinerja belanja juga manis. Pasalnya, ini lebih tinggi 9,3 persen dari periode yang sama tahun 2020 yang hanya mencapai Rp 1.252 triliun.
Menurutnya, jumlah tersebut terdiri dari belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp 952,8 triliun dan Transfer ke Daerah dan Desa (TKDD) sebesar Rp 415,5 triliun. Belanja pemerintah pusat tersebut mencapai 48,7 persen dari pagu yang sebesar Rp 1.954,5 triliun. Belanja pemerintah pusat ini meningkat 20,1 persen yoy dari Juli 2020 yang sebesar Rp 793,6 triliun.
“Kita sudah melihat konsumsi rumah tangga sudah pulih, investasi sudah pulih, dan ekspor sudah pulih,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (25/8).
Sri Mulyani merincikan, belanja barang Kementerian dan Lembaga digunakan untuk pengadaan 65,79 juta dosis vaksin, pemberian bantuan kepada 10,5 juta Pelaku Usaha Mikro, biaya perawatan untuk 377.700 pasien Covid-19, dan bantuan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada 4,15 juta siswa sekolah Kemenag. Realisasi belanja modal juga tumbuh signifikan sebesar 83,3 persen (yoy).
Selanjutnya, pembayaran dan percepatan proyek infrastruktur dasar atau konektivitas lanjutan tahun 2020, antara lain untuk pembangunan dan preservasi bendungan, jaringan irigasi, jalur kereta api, jalan, jembatan, dan rumah sakit.
Selanjutnya, realisasi anggaran untuk perlindungan sosial tumbuh sebesar 10,1 persen (yoy), dimanfaatkan untuk penyaluran berbagai bantuan sosial, subsidi, dan bantuan pemerintah lainnya sebagai bantalan bagi keluarga miskin dan rentan yang terdampak pandemi Covid-19.
Manfaat yang telah diberikan kepada masyarakat melalui anggaran perlindungan sosial antara lain adalah penyaluran kartu sembako kepada 15,9 juta KPM, bantuan program keluarga harapan bagi 9,9 juta KPM, penyaluran Bansos Tunai kepada 10 juta KPM, program prakerja kepada 2,8 juta peserta, bantuan iuran JKN kepada 96,5 juta PBI, diskon listrik kepada 32,6 juta pelanggan, penyaluran BLT Desa kepada 5,3 juta KPM, serta bantuan kuota internet kepada 34,4 juta siswa dan tenaga pendidik.
Selain itu, lanjutnya, realisasi anggaran kesehatan tumbuh 50,7 persen (yoy), terutama dimanfaatkan untuk penanganan Covid-19 seperti penyediaan vaksin, obat-obatan, perawatan pasien, serta insentif nakes.