JAKARTA – Kemenangan Taliban mengambilalih kekuasaan dari Pemerintah Afghanistan, diprediksi dapat menyulut euforia kaum radikal di berbagai dunia. Termasuk di Indonesia.
Diduga kuat ada simpatisan Taliban di Tanah Air. Penyelidikan dilakukan untuk mengantisipasi gerakan terorisme dan ekstrimisme.
“Kami sedang melakukan penyelidikan. Ada kaitannya atau tidak, belum bisa ditentukan. Yang pasti, Polri bergerak menyelidiki hal ini,” tegas Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Jakarta, Minggu (22/8).
Polri, lanjut Argo, belum mendapatkan informasi detail terkait simpatisan Taliban di Indonesia. Karena itu, pihaknya intensif melakukan penyelidikan di lapangan.
“Polri tetap waspada. Kita bergerak di lapangan, mengumpulkan berbagai informasi dan data. Ini dilakukan dalam rangka penyelidikan terkait itu,” jelasnya.
Seperti diketahui, setelah Amerika Serikat menarik pasukannya dari Afghanistan, gerakan nasionalis Islam Taliban mengambil alih pemerintahan.
Akibatnya, warga Afghanitan berupaya keluar dari negara tersebut. Chaos pun terjadi. Termasuk di Bandara Kabul yang menewaskan sejumlah warga sipil.
Terpisah, Imron Baihaqi alias Abu Tholut, WNI yang pernah menjadi petempur di Afghanistan pada periode 1985-1992 mengatakan kemenangan Taliban kemungkinan tidak akan memicu aksi terorisme di Indonesia.
“Kita tidak perlu khawatir dengan kemenangan Taliban dan kaitan dengan aksi terorisme di Indonesia. Karena tidak ada bukti empiris kemenangan gerakan di luar negeri memicu aksi terorisme di Indonesia,” kata Imron. Menurutnya, aksi teror baru akan terjadi jika ada konflik, kezaliman, penjajahan, dan berita-berita duka. (rh/fin)