KUTAWARINGIN – Bupati Bandung, Dadang Supriatna sematkan kata Bedas pada nama Windy Cantika Aisah yang merupakan peraih medali perunggu pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 cabang olahraga angkat besi kelas 49 kilogram.
Bupati Bandung Dadang Supriatna membuktikan janjinya memberikan bonus untuk Lifter asal Cimaung, Windy sebesar Rp.155 juta. Sedangkan pelatih Jajang Supriatna mendapat kadeudeuh sebesar Rp30 juta.
“Mudah-mudahan prestasi dari Windy Cantika Aisah Bedas ini menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di Kab Bandung untuk mewujudkan cita-citanya,” ungkap Dadang Supriatna yang dalam sambutannya selalu menambahkan kata Bedas di belakang Lifter putri perebut medali pertama untuk kontingen Indonesia tersebut, di VIP Stadion Si Jalak Harupat, Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jumat (20/8).
“Pertama saya ucapkan selamat. Jadi ananda Windy Cantika Aisah Bedas,” ujar Dadang.
Dikatakan Dadang, Bedas ini menurut bahasa sunda itu gede tanaga (Tenaga kuat). Perempuan yang bisa angkat besi itu luar biasa. Jarang orang lain bisa seperti Windy.
Pada kesempatan itu Dadang Supriatna juga memastikan akan membantu mewujudkan nazar Windy Cantika yang akan membangun masjid di kampungnya di Babakan Cianjur, Desa Malasari Kecamatan Cimaung.
“Karena tanahnya sudah ada, maka kami akan bantu pembangunannya. Selain itu kami juga akan bangunkan masjid dengan nama Al Fadillah Nur Aisah,” kata Kang DS panggilan akrabnya.
Selain itu, Kang DS pun meminta Komite Nasional Olahraga Nasional (KONI) Kabupaten Bandung dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bandung untuk melakukan pengecekan dan perbaikan terhadap fasilitas olahraga.
“Saya merasa malu, karena Windy berlatih angkat besinya ini di Jakarta. Di Kabupaten Bandung sudah ada tempat latihan atlet angkat besi yaitu di Pameumpeuk. Nanti kita lihat termasuk juga cabang olahraga lain, tolong di perbaiki semua. Karena sebentar lagi kita akan memasuki ajang PON, Porda, Sea Games, hingga Asian Games,” tuturnya.
Sementara itu Lifter asal Kabupaten Bandung, Windy Cantika Aisah mengaku tidak keberatan dengan penambahan kata Bedas pada namanya.
“Enggak apa-apa, ditambahin juga,” kata Dara asal Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.