BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah melakukan evaluasi terkait uji coba operasional Pusat Perbelanjaan (Mal) di Kota Bandung. Ternyata, antusiasme masyarakat Bandung terkait mal yang sudah kembali buka, masih minim.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, selama masa uji coba pembukaan mal pada beberapa waktu lalu, antusiasme masyarakat untuk berkunjung masih terbilang minim. Sebab, meskipun pemerintah membatasi kapasitas pengunjung hingga maksimal 25 persen, ternyata pengunjung yang datang tak sebanyak itu. Terpantau, baru 15 persen masyarakat yang melakukan kunjungan ke mal di Kota Bandung.
“Jadi saya lihat baru 10-15 persen, padahal pelonggaran diberikan 25 persen,” ucap Ema seusai melaksanakan upacara kemerdekaan di Balai Kota Bandung, Selasa (17/8).
Terkait dengan itu, ia juga mengungkapkan bahwa dirinya belum mengetahui secara pasti alasan rendahnya minat masyarakat untuk kembali mengunjungi mal.
“Jadi saya nggak tahu penyebabnya kenapa, apakah animo masyarakat yang tidak serta merta langsung merespon karena perlu ada kehati-hatian,” ujarnya.
Ema memprediksi, masyarakat sedang beradaptasi dengan kebiasaan baru untuk melakukan kunjungan ke pusat perbelanjaan dan mal.
“Daya tarik mal, menurut saya tetap saja seperti itu ya. Cuma saat kemarin berhenti beberapa waktu itu, juga ada pengaruh terhadap performa dari masyarakat, ujarnya.
“Tapi yang paling utama itu daya tarik kepada konsumen. Ini belum begitu maksimal, karena faktanya di lapangan itu 10-15 persen,” sambungnya.
Ema juga memastikan bahwa di masa perpanjangan PPKM Level 4 yang berlangsung hingga 23 Agustus nanti, kapasitas maksimal kunjungan mal masih di angka 25 persen.
“Nggak (50 persen). Di level 4 tetap saja 25 persen,”pungkasnya. (Mg4/ira)