“Pembangunan Jabar selatan intinya adalah konservasi, konservasi, konservasi. Kemudian Sustainable Agriculture, melakukan literasi manajemen sumber daya alam, serta clean development mechanism strategy,” ujarnya.
Soeripno mengatakan dalam pengembangkan sebuah wilayah harus dilakukan secara terintegrasi dan harmonis dengan perencanaan sistem transportasi, tidak bisa secara parsial atau terpisah-pisah.
“Dalam lampiran Raperpres Jabar Selatan ini tidak ada simpul nasional yang diusulkan, dan yang ada hanya jaringan jalan nasional,” katanya.
“Sehubungan dengan hal tersebut dapat diusulkan simpul nasional bisa terminal transportasi jalan tipe A dan Pelabuhan nasional termasuk jalan akses yang menghubungkan simpul tersebut dengan hinterlandnya,” imbuhnya.
Deni Rusyana mengatakan konsep pengembangan yang digunakan dalam pengembangan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan, diantaranya strategi pengembangan keterpaduan hulu-hilir dalam suatu usaha rumah tangga tani yang bersiklus dalam suatu kawasan terpadu untuk Agro Techno Park Wanaraja, kemudian etalase petani milenial (EPM) kebun wanaraja, dan pembangkit listrik tenaga bayu di Garut dan di Sukabumi. (win)