Akun Twitternya di-Suspend, Ade Armando: Saya Tidak Menyebar Kebencian

JAKARTA – Pegiat media sosial, Ade Armando menyayangkan akun Twitter-nya di-suspend. Dia menduga, ada yang menggerakkan massa secara sistematis untuk melaporkan akun-nya hingga di-suspen pihak Twitter.

Dosen ilmu komunikasi ini mengatakan, ada kelompok yang tidak terima, dia dianggap menyebar kebencian dan provokasi. Menurut Ade, dia tidak menebar provokasi SARA dan kebencian, hanya mengkritik.

“Yang kami serang sebetulnya selama ini adalah bukan dalam rangka menyebarkan kebencian SARA, atau hoax atau kebohongan. Tapi lebih memang ke kritik kan. Kritik terhadap Partai Demokrat, kritik terhadap Anies, kritik terhadap kelakuan kadrun dan sebagainya,” ujar Ade Armando melalui video yang dia unggah di akun Facebook-nya, dikutip Senin (9/8).

Dia menduga, akun-nya dilaporkan secara masif, terstruktur, hingga ditangguhkan.

“Rupanya itu yang dilaporkan rame-rame sehingga twitter men-take down konten kami” katanya.

Ade Armando menilai cara itu sebagai upaya pembungkaman. Meski demikian, dia mengatakan tidak pernah akan bungkam menyuarakan kritiknya kepada pihak yang dianggap mengancam NKRI.

“Jangan sampai salah ya. Kami ngga akan bungkam. Kami akan terus menyuarakan kritik terhadap mereka yang mengancam NKRI, mengancam demokrasi, mengancam HAM. Kita tidak akan pernah menyerah,” ujarnya.

“Kalau di Twitter ga bisa ya kita cari platform lain. Jangan pernah menganggap kami takut,” ungkapnya.

Bukan Ade Armando sendiri yang Twitter-nya di-suspend. Akun milik Denny Siregar dan Ferdinand Hutahaean juga dihapus. Hingga pada Senin (9/8), Ade Armando mengabarkan bahwa akun-nya kini sudah bisa diakses kembali.

“Sekadar mengabarkan, sejak tadi malam akun twitter saya sudah tidak lagi disuspend. Terimakasih buat semua yang sudah membantu menginformasikan pada twitter bahwa cuitan saya tidak memuat ujaran kebencian berdasarkan SARA dan hoax. Ever onward!” katanya. (Fin.co.id).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan