JAKARTA – Di tengah kehebohan donasi keluarga Akidi Tio sebesar Rp2 triliun yang disebut hanya tipuan, Muhammadiyah justru secara diam-diam memberikan donasi sebesar Rp1 triliun untuk penanganan pandemi.
“Itu terbukti bagaimana kita habis-habisan dana untuk pandemi Covid. Yang dari Perguruan Tinggi (Muhammadiyah), dari Rumah Sakit (Muhammadiyah) saja kita Rp400 Milyar. Itu belum dari Cabang-Ranting se-Indonesia yang kalau dijumlah bisa Rp1 triliun lebih,” ujar Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jamaludin Ahmad di acara webinar MCCC dan LPCR PP Muhammadiyah, dikutip Rabu (4/8).
Secara resmi, Muhammadiyah dalam penanganan pandemi berdasarkan data Muhammadiyah Covid-19 Command Center per 8 Juni 2021 adalah mencapai Rp346 Milyar.
Kisaran angka Rp1 triliun yang disinggung oleh Jamaludin adalah angka kasar yang diperkirakan dari kumulasi kinerja aktif Cabang dan Ranting yang sebagian besar berasal dari inisiatif kantong pribadi orang per orang.
“Ini (jumlah) di Cabang Ranting karena kita ini apa namanya? Karena kita ini terlalu rendah hati. Kadang-kadang, malu untuk melaporkan uang kita dalam pengananan Covid itu berapa. Ini karena saking baiknya di Cabang dan Ranting,” ungkap Jamaludin.
Dirinya pun berpesan agar Cabang dan Ranting tetap teguh dan tabah dalam menghadapi pandemi. Cabang dan Ranting yang belum memiliki satuan petugas penanganan Covid diharapkan segera membentuk untuk meringankan beban pemerintah.
“Ini adalah peristiwa yang mengharukan bagaimana bapak ibu di Cabang dan Ranting dalam kondisi juga sama-sama menghadapi Covid, tetapi kemudian tetap bersedia berinfak,” katanya.
“Itulah salah satu DNA dan karakter orang Muhammadiyah ketika sudah dipanggil untuk berinfak, ‘aladzina yunfiquna fi sarra’ wa dharra’ lalu kemudian kita berinfak baik dalam keadaan lapang maupun sempit, kita peduli pada orang lain,” pungkasnya. (Fin.co.id).