BANDUNG – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi siswa sekolah yang berada di wilayah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) belum diperbolehkan. Hal tersebut untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan pendidikan, terutama di kalangan anak-anak yang terbilang rentan terpapar virus tersebut.
Namun, Komunitas LaporCovid19 mengungkapkan, mereka mendapat beberapa aduan soal pelaksanaan PTM di daerah yang menjalankan PPKM.
Hingga pertengahan tahun ini, setidaknya ada 95 laporan warga mengenai kejadian tersebut.
“Jumlah laporan terbanyak kami terima selama bulan Juli ini, dengan jumlah laporan yang masuk sebanyak 29 laporan,” ujar relawan LaporCovid19, Diah Dwi Putri saat dihubungi Jabarekspres.com, Selasa (3/8).
Dari 29 laporan tersebut, daerah dengan laporan terbanyak secara berturut-turut berasal dari Bogor, Jakarta, Bandung, Bekasi, dan Bali.
Menurut keterangannya, sekolah-sekolah yang nekat melakukan PTM di masa PPKM mulai dari taman kanak-kanak (TK) sampai jenjang universitas. Namun, ia tak merinci sekolah mana saja yang melakukan PTM.
“Untuk rincian sekolah tidak bisa dibuka, demi melindungi identitas pelapor,” ujar Diah.
Diah mengatakan, alasan sekolah tersebut tetap menyelenggarakan PTM di masa PPKM adalah karena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang setahun lebih berlangsung secara daring (online) belum berjalan efektif.
Selain itu, mereka mengkhawatirkan learning loss yang mungkin terjadi pada siswa karena tidak belajar secara langsung dan tatap muka.
Learning loss dapat diartikan sebagai situasi yang mana peserta didik mengalami penurunan kemampuan atau kompetensi secara akademis karena tidak berlangsungnya proses pendidikan.
Kendati demikian, Diah tetap tak menyetujui tindakan sekolah tersebut.
“Namun hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan, karena keselamatan nyawa anak didik lebih utama,” ujarnya.
“Jadi solusinya, pemerintah yang harus melakukan evaluasi terhadap PJJ yang sudah berlangsung hampir dua tahun ini. Supaya bisa lebih efektif sehingga tidak terjadi learning loss,” tutupnya. (Boy/Ira)