BANDUNG – Dengan adanya pemberitaan dimana Pengelola Kebun Bintang Kota Bandung akan menyembelih hewan-hewan yang tidak dilindungi seperti angsa dan rusa totol untuk kebutuhan pakan hewan buas, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Ia pun mengungkapkan bahwa dirinya enggan berkomentar terhadap informasi yang belum diketahui.
“Punten (maaf) kalau yang saya gak tahu saya gak akan jawab,” ujarnya Yana pada saat ditemui sesuai meninjau salah satu tempat makan di Kota Bandung, Jum’at (30/7).
Sementara itu, Yana juga mengungkapkan bahwa untuk saat ini, tempat wisata di Kota Bandung masih ditutup dikarenakan masih dalam penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.
“Jadi kan memang di regulasinya itu tempat wisata masih ditutup,” ucapnya.
Seperti diketahui, bahwa sebelumnya Kebun Binatang Kota Bandung mengalami krisis pakan akibat terdampak PPKM sejak tanggal 3 Juli lalu. Akibatnya, sejumlah rencana akan dilakukan diantaranya mengorbankan satwa yang tidak dilindungi seperti angsa dan rusa untuk pakan hewan buas.
Sementara itu, menurut Marketing Komunikasi (Markom) Kebun Binatang Kota Bandung, Sulhan Syafii mengatakan bahwa tempatnya ini mengalami krisis akibat tidak beroperasi selama PPKM diberlakukan. Dan, apabila PPKM masih berlanjut maka pihaknya memiliki rencana terburuk, yakni mengorbankan satwa seperti rusa dan angsa untuk pakan hewan buas.
“Itu skenario terburuknya, kalau ditutup terus kayak gini,” ujarnya, Kamis kemarin.
Kebutuhan pakan seluruh satwa di Kebun Binatang Bandung mencapai Rp 350 juta,” ucap Sulhan pada beberapa waktu lalu.
Apabila PPKM terus dilanjutkan, rencana tersebut dapat direalisasikan untuk menyelamatkan empat hewan yang dilindungi, seperti macan tutul Jawa dan dua Harimau Sumatera. Ia pun berencana akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
“Jadi kalau sampai sebulan ke depan atau hingga September itu kita koordinasi dengan BKSDA, ini gimana kita mau potong satwa ini untuk karnivora,” ucapnya.
Sulhan pun menambahkan, selama ini pihaknya menyiasati terkait pemberian pakan kepada hewan karnivora dengan cara mengganti dari daging sapi ke daging ayam yang lebih banyak.