BANDUNG BARAT – Kelangkaan oksigen medis di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terjadi sejak beberapa pekan belakangan hingga saat ini belum juga teratasi.
Padahal sebelumnya Pemerintah Kabupaten Bandung Barat sudah mendapatkan pasokan oksigen dari Pemprov Jawa Barat sebanyak 57 tabung dengan kapasitas tiap tabungnya sebanyak 6 meter kubik. Sementara kebutuhan oksigen di KBB seharinya mencapai 300 meter kubik di satu rumah sakit.
“Jatah kita itu 57 tabung berisi 6 meter kubik atau sekitar 1 ton totalnya. Dan itu sudah kita distribusikan ke 3 RSUD di KBB dengan masing-masing menerima 19 tabung,” ujar Ketua Satgas Oksigen dan Pemakaman Pemda KBB Maman Sulaeman, Selasa (27/7).
Untuk mengatasi kelangkaan pasokan oksigen tersebut pihaknya sudah mengajukan lagi bantuan ke Pemprov Jabar yang baru saja mendatangkan oksigen cair atau liquid oxygen dari Palembang.
“Saat ini Gubernur Jabar sedang mendatangkan liquid dari Palembang. Jumlahnya hampir 2 juta ton untuk kebutuhan Jabar termasuk di KBB,” tuturnya.
Saat ini pihaknya sedang mengebut penyelesaian tempat penampungan oksigen yang lokasinya dipusatkan di RSUD Cikalongwetan.
“Yang penting itu kesiapan daerah ada apa tidak tempat untuk menampungnya. Untuk KBB kita ada di RSUD Cikalongwetan, hanya belum selesai dan targetnya untuk segera selesai dalam minggu ini,” jelasnya.
Jika pasokan oksigen tersebut sudah diterima, nantinya bisa langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan oksigen di setiap rumah sakit terutama di RSUD Cikalongwetan yang dijadikan sebagai pusat perawatan pasien Covid-19 di KBB.
“Jadi nanti otomatis tiap kamar (isolasi) itu sudah ada oksigennya, pasien tinggal pakai saja. Sekarang kan BOR agak menurun, jangan sampai sewaktu-waktu meningkat tapi kebutuhan oksigennya enggak ada,” pungkasnya. (mg6)