Pedagang Tekstil Kewalahan Jualan pada Masa PPKM

BANDUNG – Para pedagang tekstil mulai kewalahan dengan kondisi pandemi yang masih belum surut, hal ini diperparah dengan ditetapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), baik mikro, makro, darurat, hingga kini: level 4.

Tanda kewalahan tersebut tampak di sepanjang Jl Otto Iskandar Dinata dan sepanjang Pasar Baru. Pasalnya, hampir sebagian toko tekstil tutup terutama yang berjualan di Pasar Baru Trade Center.

Sebagai tempat yang menjadi salah satu acuan utama industri tekstil, para pedagang kini banyak mengeluh. Tak lain adalah karena sepi pelanggan dan omset yang kian menurun.

Seorang pegawai toko 125 Tekstil, Indra mengaku lelah karena tidak bisa membuka toko seperti biasanya.

“Karena PPKM jadi toko hanya dibuka sedikit, gaboleh masuk para pelanggan harus antri di luar,” ucapnya saat ditemui pada Senin (26/07).

Respon serupa juga datang dari Masriah, pemilik Toko Karunia yang berlokasi tak jauh dari tempat berjualan Indra.

“Kita kan biasa ambil barang dari Tanah Abang, karena kemarin Tanah Abang ditutup jadi gak bisa ambil barang terus juga sepi lagi, ya ga boleh karena PPKM,” katanya.

Ia mengaku penghasilannya turun drastis, dari semula bisa mendapatkan omset sebesar Rp10 juta per hari, kini hanya Rp3 juta saja.

Tak hanya kain, kami berkesempatan mendatangi salah satu toko aksesoris yakni Toko WK.

Toko yang menjual rupa-rupa bahan pernak-pernik pakaian terlihat tampak sibuk saat didatangi. Para pengunjung antre di depan pintu toko yang dibuka hanya cukup untuk masuk satu orang.

“Beli ini sengaja untuk bahan di rumah, karena ibu penjahit,” jawab Doni, pembeli yang sedang mengantre.

Toko yang menjual aksesoris berupa pita, renda, kristal dan manik manik ini membuka tokonya dari pukul 10.00 WIB siang hingga pukul 16.00 WIB sore.

“Baru buka seminggu ini, pokoknya setelah Idul Adha,” ucap Wendi, kasir Toko WK.

Dari sekian toko yang dihampiri setidaknya ditemukan tiga hal yang mencolok yakni: gerbang toko hanya dibuka untuk satu orang, antre mengular pembeli di luar toko, serta sejumlah toko dipasang flayer bertuliskan: silakan bisa menghubungi ke nomor yang tertera. (mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan