Kartu tani dari pusat, jelas Kang DS, cenderung lebih pada subsidinya. Sedangkan Kartu Tani Sibedas yang diinisiasinya, lebih kepada bantuan dari pemerintah daerah, baik berupa modal kerja, bimtek atau pelatihan.
“Program bantuannya nanti masuk ke rekening masing-masing dan tidak bertabrakan dengan program dari pusat. Pada dasarnya kita dorong semua petani memiliki Kartu Tani Sibedas, baik petani milenial maupun petani kolonial,” pungkas Kang DS. (yul)